Harta Elon Musk Melonjak Jadi Rp4.911 T Usai Trump Menang Pilpres AS

Sedang Trending 3 hari yang lalu

CNN Indonesia

Sabtu, 09 Nov 2024 22:45 WIB

Kekayaan bersih Elon Musk mencapai tonggak krusial hingga mencapai US$313,7 miliar (Rp4.911 triliun) untuk pertama kalinya dalam tiga tahun ke belakang. Kekayaan bersih Elon Musk mencapai tonggak krusial hingga mencapai US$313,7 miliar (Rp4.911 triliun) untuk pertama kalinya dalam tiga tahun ke belakang. (REUTERS/Brian Snyder)

Jakarta, CNN Indonesia --

Orang kaya di bumi semakin kaya usai Donald Trump memenangkan Pilpres Amerika Serikat (AS) 2024. Kekayaan bersih Elon Musk mencapai tonggak krusial hingga melampaui US$300 miliar untuk pertama kalinya dalam nyaris tiga tahun ke belakang.

Lonjakan ini terjadi menyusul optimisme pasar nan berkembang bahwa pemerintahan AS di bawah Trump bakal menyediakan lingkungan upaya nan menguntungkan bagi Musk.

Misalnya, Trump telah berjanji untuk melarang kendaraan listrik otonom asal China, sebagai pesaing utama robotaxi Tesla milik Musk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir Fortune, berasas info terbaru, kekayaan Musk telah meningkat sebesar US$50 miliar hingga mencapai US$313,7 miliar alias setara dengan Rp4.911 triliun.

Sebagian besar untung ini berasal dari keahlian Tesla nan kuat di pasar saham pekan ini. Saham perusahaan telah melonjak 28 persen sejak Selasa lalu.

Komentar Trump tentang support terbukanya untuk SpaceX milik Musk telah mendorong penanammodal untuk bertaruh pada masa depan Tesla nan cerah.

Dukungan Trump terhadap visi Musk dan kemungkinan orang terkaya di bumi satu ini mengambil peran dalam pemerintahan semakin meningkatkan rasa percaya diri para investor.

Dukungan politik nan diberikan Musk untuk Trump juga terbilang besar. Ia menyumbang lebih dari US$130 juta untuk kampanye Trump. Ia juga tampil dalam rapat-rapat umum di sejumlah negara bagian nan jadi medan pertempuran utama.

Namun, Musk sebenarnya menghadapi pertaruhan nan berisiko. Baginya, kedekatannya dengan Trump mungkin jadi untung untuk bisnisnya.

Hanya saja, Trump dikenal dengan tingkat turnover karyawannya nan tinggi saat menjabat di Gedung Putih sebelumnya. Sebuah studi apalagi mencatat nomor turnover di Gedung Putih kala itu mencapai 85 persen.

Hal di atas membikin beberapa orang memperkirakan tentang kedalaman hubungan Musk dengan Trump. Mereka mempertanyakan apakah kedekatan di antara keduanya bakal memengaruhi perusahaan milik Musk jika kondisinya memburuk.

(asr/asr)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com