Gus Ipul Ungkap Arahan Prabowo soal Bansos

Sedang Trending 1 hari yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengungkap pengarahan Presiden Prabowo Subianto soal pemberian support sosial (bansos) dan support langsung tunai (BLT).

Ia mengatakan sang Kepala Negara memang belum memberikan pengarahan ekspansi bansos alias BLT. Begitu pula dengan rencana menambah jenis support untuk masyarakat miskin.

"Yang krusial sekarang kita info dulu, datanya itu kudu valid," kata Gus Ipul selepas Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Jakarta Pusat, Selasa (12/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Ipul menegaskan Kementerian Sosial tengah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga (K/L) lain. Konsolidasi ini dilakukan demi menyamakan info penduduk Indonesia nan semestinya menerima bansos.

Ia menyebut Kemensos juga tengah menyinkronkan data-data tersebut di bawah koordinasi Badan Pusat Statistik (BPS).

"Dikumpulkan (ke BPS), direkonsiliasi, kelak diintegrasikan. Setelah itu dikembalikan ke kita semua sehingga ini menjadi satu data. Jadi, datanya satu dijadikan pedoman seluruh lembaga, kementerian, dan juga daerah," jelasnya.

Gus Ipul tidak menjawab pasti apakah potensi ekspansi bansos mencakup BLT untuk penduduk mengangsur rumah. Pasalnya, Presiden Prabowo juga punya program membangun 3 juta rumah per tahun.

Sang menteri hanya menekankan poin utamanya kudu tercipta info penerima support nan sah dan bisa dipakai berbareng oleh K/L.

"Ya, kelak (data kepemilikan rumah untuk BLT angsuran hunian) otomatis bakal terkoneksi satu dengan nan lain," jawab Gus Ipul.

"Kalau datanya sudah sama kan enak. Ini (warga) punya rumah apa belum, ini sudah punya, kan terlihat semua," imbuhnya.

Sebelumnya, muncul rumor pengalihan subsidi daya untuk program 3 juta rumah berembus dari para developer properti. Para pengusaha mendengar subsidi daya bakal diganti menjadi support langsung kepada masyarakat untuk bayar angsuran kepemilikan rumah.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membantah rumor tersebut. Di lain sisi, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait juga menepis berita itu, meski dia tak membantah soal penyatuan data.

"Saya belum dengar ada (pembahasan) itu," tepis laki-laki nan berkawan disapa Ara itu usai Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta Pusat, Senin (4/11).

"Cuma, memang (yang) kita bicarakan itu, nan saya ingat saya bicara gimana data. Karena info itu problem besar di kita," ungkapnya.

[Gambas:Video CNN]

(skt/agt)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com