tim | CNN Indonesia
Kamis, 14 Nov 2024 10:38 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Alasan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengusulkan penggunaan ikan kaleng sebagai bahan baku utama dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) nan diprakarsai Presiden Prabowo Subianto karena tak semua masyarakat bisa mengakses ikan segar.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo menyebut usulan ini bermaksud meningkatkan asupan protein dan gizi bagi masyarakat Indonesia. Sebab, ada masyarakat nan susah mengakses ikan segar, terutama wilayah daratan nan jauh dari pesisir.
Ia berambisi penggunaan ikan kaleng menjadi solusi pengganti bagi masyarakat di wilayah daratan, di mana akses ke ikan segar terkendala oleh keterbatasan rantai pendingin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini menjadi solusi gimana tingkat aksesibilitas terhadap bahan baku nan bakal diolah, Kalau di pantai, pesisir itu kan dekat dengan ikan segar. Namun ketika mulai ke arah daratan, bahan baku tingkat rantai dinginnya belum terbangun, maka ikan kaleng itu salah satu solusi," ujar Budi Sulistiyo di Jakarta, Selasa (12/11), dikutip dari Antara.
KKP sekarang tengah mendata pelaku upaya ikan kaleng nan bakal diusulkan kepada Badan Gizi Nasional sebagai penyelenggara utama program MBG. Pendataan ini dilakukan agar ikan kaleng dapat segera menjadi pengganti protein nan layak diakses oleh masyarakat.
"Sekarang semua produk (ikan kaleng) kami list, kami bakal ada rapat koordinasi, kami sampaikan, semua sedang berjalan. Dalam waktu dekat kami bakal usulkan ke Badan Gizi," ungkap Budi.
Menurut Budi, info pelaku upaya ikan kaleng nan didapatkan KKP nantinya bakal diserahkan dalam rapat koordinasi berbareng Badan Gizi Nasional sebagai bagian dari upaya mendukung program gizi nasional.
Untuk menghilangkan stigma masyarakat terhadap ikan kaleng, KKP juga berkomitmen melakukan edukasi publik mengenai keamanan dan kualitas produk ikan kaleng nan sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Budi menegaskan pentingnya langkah edukasi ini, terutama bagi masyarakat nan tetap meragukan mutu ikan kaleng dibandingkan ikan segar.
"Kami bakal sosialisasi tentang olahan nan sudah memenuhi standar-standar SNI, itu layak konsumsi. Ini adalah satu perihal nan sebetulnya menjadi langkah kami ketika kita kudu melakukan edukasi kepada (masyarakat)," jelasnya.
Budi menambahkan, KKP secara intensif berkoordinasi dengan pelaku upaya ikan kaleng dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan bahwa ikan kaleng layak mendukung program MBG.
"Kami selalu komunikasikan dengan mereka (Badan Gizi Nasional) bahwa produk olahan ini (ikan kaleng) sudah memenuhi syarat. Nanti mereka (Badan Gizi Nasional) bakal memilih kira-kira nan bakal dibeli nan mana," pungkasnya.
[Gambas:Video CNN]
(lau/pta)