tim | CNN Indonesia
Kamis, 14 Nov 2024 10:13 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengakui keahlian sektor industri di Indonesia sedang mengalami sejumlah masalah belakangan ini.
"Kita tidak men-deny bahwa realita ada beberapa masalah dari beberapa industri ini, maka ini nan perlu untuk kita tangani," ujar Bendahara Negara itu dalam Rapat Kerja berbareng Komisi XI DPR RI, Rabu (13/11).
Kendati, wanita nan berkawan disapa Ani itu menegaskan persoalan nan menimpa sektor industri tidak mencerminkan keseluruhan aktivitas ekonomi secara makro. Hal itu dikarenakan serapan tenaga kerja tetap terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun ini tidak selalu juga mencerminkan keseluruhan alias episode-episode tertentu di dalam perekonomian kita nan memang perlu untuk kita terus perhatikan," tutur Ani lebih lanjut.
Ia memaparkan dengan pertumbuhan ekonomi 4,95 persen, tetap terjadi serapan tenaga kerja di sektor industri sebanyak 4,79 juta orang hingga kuartal III 2024.
"Penduduk Indonesia nan bekerja naik menjadi 144,6 juta. Kalau nan bekerja naik dan tambahan angkatan kerja berfaedah nomor pengangguran turun," jelasnya.
Ani pun sebelumnya memaparkan bahwa keahlian manufaktur Indonesia tumbuh 4,72 persen secara tahunan di kuartal III 2024. Secara rinci, industri makanan dan minuman tumbuh 7,3 persen, industri logam dasar tumbuh 12,4 persen, dan industri elektronik tumbuh 7,3 persen.
Sementara itu, Ani mengatakan untuk sektor padat karya nan belakangan menjadi sorotan lantaran maraknya penutupan pabrik juga cukup mengalami pertumbuhan.
"Kita lihat untuk industri TPT ialah tekstil dan produk tekstil tumbuh 7,4 persen, (industri) dasar kaki 10,1 persen growth-nya, dan industri furnitur tetap tumbuh 6,8 persen, ini di kuartal III 2024," ujar dia.
"Jadi beberapa industri nan even padat karya dilihat dari catatan kuartal III 2024 relatif tetap tumbuh cukup sehat alias cukup baik," imbuh Ani.
[Gambas:Video CNN]
(ldy/sfr)