Harita Nickel Bukukan Pendapata Rp20,38 T di Kuartal III 2024

Sedang Trending 7 jam yang lalu

tim | CNN Indonesia

Jumat, 22 Nov 2024 22:00 WIB

Harita Nickel sukses membukukan pendapatan RP20,38 triliun pada sembilan bulan pertama 2024 kemarin. Harita Nickel sukses membukukan pendapatan RP20,38 triliun pada sembilan bulan pertama 2024 kemarin. (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta).

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) alias Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutan, sukses membukukan pendapatan RP20,38 triliun pada sembilan bulan pertama 2024 kemarin.

Dalam rilis hasil kinerjanya yang diumumkan di Jakarta pada Jumat (22/11) ini, mereka menyatakan pendapatan itu meningkat 18 persen dibandingkan periode nan sama tahun lalu.

Head of Investor Relations Harita Nickel Lukito Gozali menyebut pertumbuhan pendapatan ini ditopang peningkatan volume produksi di operasi penambangan dan pemrosesan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, dia mengatakan untung kotor perusahaan Rp6,66 triliun naik 9 persen secara tahunan. Sementara EBITDA meningkat 14 persen menjadi Rp8,88 triliun.

Laba bersih nan dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp4,84 triliun, tumbuh 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari sisi operasional, dia menambahkan volume produksi juga mencatatkan peningkatan. Produksi bijih nikel mencapai lebih dari 16,27 juta wet metric tonnes (wmt), meningkat 12 persen dibandingkan periode nan sama tahun 2023.

Produksi FeNi dari smelter RKEF tercatat sebesar 95.813 ton, meningkat 39 persen secara tahunan. Sementara akomodasi HPAL menghasilkan 71.531 ton MHP Ni, meningkat 47 persen secara tahunan.

Fasilitas HPAL kedua, PT Obi Nickel Cobalt (ONC), memulai lini produksi pertama di bulan April 2024 dan keseluruhan tiga lini produksinya sudah sukses mencapai kapabilitas penuh di bulan Agustus.

Keberhasilan ini katanya, memberikan kontribusi nan cukup signifikan pada keseluruhan total produksi akomodasi HPAL dan kontribusi terhadap kenaikan penjualan bijih nikel ke bagian tambang.

Selain itu, akomodasi HPAL pertama mulai memproduksi dan mengekspor kobalt elektrolitik di bulan Agustus, menambah ragam produk perusahaan.

"Hasil ini mencerminkan upaya berkepanjangan kami untuk mengoptimalkan operasional dan menjaga profitabilitas di tengah perubahan nilai nikel global. Perluasan kapabilitas produksi kami mendukung kebutuhan pasar nan terus meningkat, khususnya di sektor baterai kendaraan listrik," katanya.

Ia menambahkan dengan pencapaian itu Harita Nickel ke depan akan terus berfokus pada peningkatan kapabilitas produksi sekaligus meningkatkan efisiensi operasional.

Investasi perusahaan dalam akomodasi peleburan dan pemurnian selaras dengan komitmen untuk mendukung agenda hilirisasi pemerintah Indonesia. Harita Nickel juga berkomitmen terhadap praktik nan berkepanjangan serta terus mendorong kemajuan industri nikel di Indonesia.

(agt/agt)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com