CNN Indonesia
Rabu, 13 Nov 2024 06:30 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Iwan Setiawan Lukminto meminta kurator dan pengadil pengawas mengizinkan arus peralatan keluar masuk dari pabrik. Pria nan biasa dipanggil Wawan itu mengatakan perihal itu krusial agar puluhan ribu tenaga kerja Sritex bisa terus bekerja.
Pengadilan Niaga Semarang telah menunjuk empat kurator dan satu pengadil pengawas untuk mengurus kepailitan PT Sritex.
Empat kurator tersebut adalah Deni Ardiansyah, Nur Hidayat, Fajar Romy Gumilar, dan Nurma Candra Yani Sadikin. Sementara pengadil pengawas nan ditunjuk adalah Haruno Patriadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wawan merasa semestinya kurator dan pengadil pengawas itu bisa lebih sigap mengambil keputusan. Apalagi, keahlian mereka bakal menentukan nasib puluhan ribu tenaga kerja nan bekerja di Sritex Group.
"Mereka seperti tidak ada sense of urgency ya. Ini keadaan darurat, mendesak," kata Wawan usai menerima kunjungan dari Ombudsman RI, Selasa (12/11).
Sejak diputus pailit, seluruh aset Sritex berada di bawah kelolaan empat kurator tersebut. Praktis, peralatan hasil produksi mereka tidak bisa dikirim ke pemesan. Sritex juga tidak bisa melakukan pembelian bahan baku untuk digarap para buruh.
Wawan mengatakan pihaknya bakal rapat dengan kurator dan pengadil pengawas, Rabu (13/11) besok. Ia berambisi kurator dan pengadil pengawas membuka aliran peralatan keluar-masuk pabrik agar bisa terus beroperasi.
"Jadi angan kita keputusan dari pengadil pengawas dan kurator di meeting kita besok ini bisa memperbolehkan kita beraktivitas normal sembari menunggu keputusan MA," kata dia.
Hingga pekan lalu, Wawan menyebut PT Sritex telah merumahkan 2.500 karyawannya. Jumlah itu dipastikan bakal terus bertambah jika Kurator dan pengadil pengawas tidak segera mengizinkan Sritex untuk melakukan pembelian bahan baku.
"Tentunya bakal melebar. Kita sekarang ini hanya menghabiskan bahan baku nan ada dan kita tidak bisa masuk bahan baku dari luar," kata dia.
"Dan jika ini terus diulur-ulur ya bakal terjadi PHK. Ini nan tidak diharapkan semua pihak," kata Wawan.
[Gambas:Video CNN]
(syd/agt)