Bulog: Kami Tak Punya Kontrak Impor denga Tan Long Group

Sedang Trending 3 bulan yang lalu

CNN Indonesia

Kamis, 11 Jul 2024 22:00 WIB

Perum Bulog membantah menggelembungkan nilai impor beras Vietnam dari perusahaan Tan Long Group. Perum Bulog membantah menggelembungkan nilai impor beras Vietnam dari perusahaan Tan Long Group. (Foto: ANTARA FOTO/Henry Purba)

Jakarta, CNN Indonesia --

Perum Bulog membantah menggelembungkan nilai impor beras Vietnam dari perusahaan Tan Long Group, nan disebut-sebut sebagai pemasok beras ke BUMN tersebut.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Mokhamad Suyamto justru mengatakan Bulog tidak mempunyai perjanjian dengan Tan Long Group.

"Perusahaan Tan Long Vietnam nan diberitakan memberikan penawaran beras, sebenarnya tidak pernah mengusulkan penawaran sejak bidding tahun 2024 dibuka. Jadi tidak mempunyai keterikatan perjanjian impor dengan kami pada tahun ini,"ucap Suyamto dalam keterangan resmi, Kamis (11/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini selaras dengan pernyataan Tan Long Group. Mengutip media Vietnam CAFEF, Direktur Utama Tan Long Group, Truong Sy Ba mengatakan pihaknya tidak pernah memenangkan tender langsung apapun dari Bulog.

Ba mengatakan saat paket tender diumumkan Bulog pada 22 Mei, perusahaan Loc Troi dan anak perusahaannya berencana untuk menawarkan 100 ribu ton beras. Tan Long juga menawarkan 100 ribu ton beras tetapi harganya US$538 dolar per ton alias US$15 per ton lebih tinggi sehingga tidak memenangkan tender.

Komitmen rantai pasok

Direktur Transformasi & Hubungan Antara Lembaga Bulog Sonya Mamoriska mengatakan keterangan dari Tan Long Group ini menjadi penjelasan atas polemik beras impor nan terjadi. Bulog katanya telah menjadi korban bakal sebuah laporan tanpa fakta.

"Kami terus menjaga komitmen untuk tetap menjadi pemimpin rantai pasok pangan nan tepercaya sehingga bisa berkontribusi lebih bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia dan perihal ini tentunya sesuai dengan keempat visi transformasi kami ialah kepemimpinan, kepercayaan, pelayanan terbaik dan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Bulog mendapatkan penugasan untuk mengimpor beras dari Kementerian Perdagangan sebesar 3,6 juta ton pada 2024. Pada periode Januari-Mei 2024, jumlah impor sudah mencapai 2,2 juta ton. Impor dilakukan secara berkala dengan memandang neraca perberasan nasional dan mengutamakan penyerapan beras dan gabah dalam negeri.

(feb/asa)

[Gambas:Video CNN]

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com