tim | CNN Indonesia
Jumat, 22 Nov 2024 18:40 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia siap menjalankan mandat Presiden Prabowo Subianto untuk menyuntik meninggal pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
"Apa nan disampaikan oleh Bapak Presiden Prabowo di G20 (suntik meninggal PLTU) adalah kudu kita jalankan. Wong perintah presiden, ya kita kudu lakukan," tegas Bahlil di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (22/11).
Bahlil menegaskan apa nan disampaikan Presiden Prabowo merupakan komitmen Pemerintah Indonesia. Ini dilakukan demi mencapai sasaran Net Zero Emission (NZE) 2060.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut Presiden Prabowo berkomitmen menurunkan emisi di tanah air. Oleh lantaran itu, Bahlil menekankan para pembantunya bakal melakukan sejumlah penyesuaian.
"Terkait dengan pensiun beberapa pembangkit listrik, kita lagi exercise. Karena daya baru terbarukan (EBT) itu krusial bagi bangsa kita, tapi tidak mesti membebani negara kita dan masyarakat kita. Ini nan kita lagi ada exercise," jelasnya.
"Sekarang kita lagi exercise itu nan di Jawa Barat ya, Cirebon (PLTU Cirebon-1). Kita lagi exercise itu," ungkap Bahlil.
Anak buah Prabowo itu mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan lembaga finansial dan lembaga pembiayaan. Bahlil menyebut Indonesia mau mempensiunkan PLTU, tapi jangan sampai membebani finansial negara.
Terlebih, penggantinya berupa daya baru terbarukan dipastikan lebih mahal dari batu bara. Bahlil menegaskan langkah transisi ini bakal dilakukan secara bertahap.
"Nanti kita umumkan setelah kami exercise, Bapak Presiden Prabowo kan belum kembali (dari kunjungan kerja ke luar negeri). Saya malam ini bakal ikut berangkat ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk mendampingi Bapak Presiden (Prabowo). Nanti saya bakal minta arahan-arahan lebih teknis," tandasnya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto menekankan komitmen Indonesia untuk menekan emisi. Ini diungkapkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil pada 19 November 2024.
[Gambas:Video CNN]
Prabowo apalagi mengejar sasaran nol emisi karbon bisa tercapai sebelum 2050. Ini ditempuh melalui sejumlah upaya, seperti peningkatan penggunaan biodiesel sampai konversi PLTU batu bara ke EBT.
"Kami juga mempunyai sumber daya panas bumi nan luar biasa dan kami berencana untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara dan semua pembangkit listrik tenaga fosil dalam 15 tahun ke depan," jelas Prabowo di G20, dikutip dari Sekretariat Kabinet.
"Kami berencana untuk membangun lebih dari 75 gigawatt tenaga terbarukan dalam 15 tahun ke depan," sambungnya.
(skt/agt)