AHY Akan Dapat Pegawai dari Bekas Kantor Luhut dan Airlangga

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) buka bunyi soal masalah kepegawaian di kantornya.

Pasalnya, beredar berita pegawai Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) nan dipimpin oleh Luhut Binsar Pandjaitan pada era Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) bakal banyak dipindah ke Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan usai dihapus oleh Presiden Prabowo Subianto.

AHY mengakui ada sejumlah komponen tugas pokok dan kegunaan (tupoksi) dari Kemenko Marves nan tetap relevan dengan tugas di prasarana dan pembangunan kewilayahan.

"Jadi saya mendapatkan penjelasan dari Kemenpan RB (Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) bahwa ada sejumlah komponen dari Kemenko Marves nan terdahulu nan tentunya tetap sangat relevan dengan tugas-tugas prasarana dan juga pembangunan kewilayahan," ujar dia di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/10).

"Ditambah dari komponen lain baik dari Kemenko Ekonomi maupun Kemenko lainnya nan terlebih dulu sudah ada," tutur AHY.

Dia menyebut bakal menjelaskan mengenai perihal ini lebih lanjut dikarenakan tetap digodok oleh pemerintah.

Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah bakal membawahi lima kementerian ialah Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kementerian Transmigrasi, dan Kementerian Perhubungan. Ini sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 139 Tahun 2024.

AHY mengungkap bakal berkantor di jejak gedung Kantor Kemenko Marves nan terletak di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Ia juga tengah menyiapkan struktur kementerian barunya tersebut.

Dia mengaku sedang menunggu keputusan mengenai pegawai Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.

"Saya tahu ada deputi-deputi dengan struktur bawahnya dari Kemenko Marves, Kemenko Ekonomi, dan lain sebagainya. Nah kita kudu yakinkan dulu apakah tetap tepat nomenklaturnya, tugas, dan fungsinya?" ucap AHY.

Dia menambahkan, "Apakah sudah ada orangnya? Atau memang tetap kosong dan kudu segera dilakukan rekrutmen?"

[Gambas:Video CNN]

(del/agt)