Adik Prabowo Klaim APBN Bakal Dapat Uang Rp500 T, dari Mana?

Sedang Trending 2 jam yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, menyatakan Indonesia bakal segera mendapatkan duit nyaris Rp500 triliun.

Pria nan juga ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) itu menegaskan ada dua sumber biaya sekitar Rp490 triliun. Pertama, dari pengusaha sawit bandel sebanyak Rp300 triliun.

"Ada berita baik, ada sumber biaya nan luar biasa. Kemarin saya dengar sendiri, jaksa agung sudah siap bertindak. Ini pengusaha-pengusaha bandel dan mudah-mudahan tidak ada di Kadin, 300 lebih pengusaha nakal. (Ada) 25 pengusaha tidak punya NPWP (dan) 15 tidak punya rekening bank di Indonesia," jelasnya dalam Dialog di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Rabu (23/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hashim menyebut Prabowo sudah mengantongi laporan soal potensi biaya segar tersebut. Ia mengatakan pengusaha bandel itu bakal bayar sekitar Rp189 triliun-Rp190 triliun, sedangkan sisanya berpotensi disetor ke negara pada 2025.

Ia menyebut Rp300 triliun itu bakal segera masuk ke APBN Kita. Hashim menegaskan sumbernya berasal dari pengusaha bandel namalain pemilik kebun sawit ilegal.

Sedangkan sumber penerimaan baru kedua datang dari carbon credit. Hashim menyatakan Indonesia bisa mendapatkan duit sekitar Rp190 triliun dari skema ini.

Hashim mengetahui potensi tambahan duit sebanyak itu usai ditunjuk menjadi utusan unik presiden untuk COP29 di Baku, Azerbaijan. Ia menyebut kajian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat ada 577 juta ton karbon nan bisa diserap Indonesia dan ditawarkan ke bumi internasional.

Lalu, ada tambahan potensi carbon credit berasas hitungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Jeff Bezos Academy. Sehingga total Hashim menghitung ada 600 juta ton karbon nan bisa membikin Indonesia cuan.

"Dengan biaya nilai minimal US$10 dolar per ton. Saya kelak di Baku bakal umumkan, kita bakal lelang. Kalau Saudi, Qatar, Abu Dhabi minat, semua negara penghasil emisi minat kita jual minimal US$10. Saya sudah cek dengan Tommy Djiwandono, wakil menteri keuangan, keponakan saya. Dia sudah konfirmasi di APBN itu belum dihitung (potensi penerimaan dari carbon credit)," jelasnya.

"(Ada) 600 juta ton (carbon credit) bisa kita tawarkan dalam beberapa bulan lagi. So, mungkin Q2-Q3 (2025) kita bisa dapat US$6 miliar. Berarti kita bisa dapat Rp190 triliun tambahan biaya untuk masuk di APBN. Berarti kita dari pengusaha bandel Rp300 triliun, dengan karbon bisa dapat Rp190 triliun. Itu sudah Rp400 triliun (Rp490 triliun) biaya baru," imbuh Hashim.

Bahkan, Hashim membocorkan bahwa Prabowo menugaskan Wakil Menteri Keuangan III Anggito Abimanyu mengumpulkan Rp300 triliun sampai Rp600 triliun per tahun ke kas negara.

"Sebentar lagi bakal dilakukan oleh Kementerian Keuangan, dari Pak Anggito Abimanyu, wakil menteri keuangan. Akan dilakukan peningkatan dan langkah-langkah penerimaan negara. Kita bakal ada program-program nan luar biasa," ungkap Hashim.

"Yang pakai internet, pemantauan internet, kita bakal dapat dari kegiatan-kegiatan ya legal, semi-ilegal, dan ilegal. Kita bakal dapat ratusan triliun lagi. Kita sudah hitung bisa sampai Rp300 triliun-Rp600 triliun setiap tahun," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]

(skt/agt)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com