Satu Dasawarsa Infrastruktur RI di Tangan Jokowi

Sedang Trending 2 jam yang lalu

Satu Dasawarsa Infrastruktur RI di Tangan Jokowi

Bagi Windi, seorang pegawai swasta dari Jakarta, kehadiran Tol Trans Sumatera membantunya memangkas waktu tempuh. Pada Maret 2024 lampau dia menjajal Bakaheuni Lampung menuju Palembang tanpa berjumpa halangan berfaedah selama perjalanan.

"Lewat Jalan Tol Trans Sumatera bisa memangkas waktu tempuh nan sangat signifikan. Pengemudi bisa lebih sigap sampai tujuan jika lewat Tol Trans Sumatera dibanding lewat jalan lain," katanya.

Selain itu, ongkos tol nan dibayar untuk melalui Tol Trans Sumatera juga sepadan dengan manfaat.

Ia juga menilai prasarana dan jasa di Tol Trans Sumatera cukup memuaskan, seperti jumlah rest area nan cukup di ruas tol Bakauheni ke Palembang, sehingga pengemudi tak perlu cemas susah mencari SPBU.

"Jika perut mulai keroncongan, setiap rest area menawarkan hidangan nan siap untuk disantap," kata Windi.

Megaproyek Tol Trans Sumatera adalah salah satu tonggak kesuksesan pembangunan prasarana Indonesia di satu dasawarsa kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Proyek nan ini sukses menghubungkan beragam kota besar di Pulau Sumatera, dari Bakauheni hingga Kisaran, dan bakal terus bersambung hingga ke Aceh.

Total panjang Jalan Tol Trans Sumatera adalah 2.775 km dengan investasi sebesar Rp565 triliun. Pembangunan tahap pertama tol ini pun telah rampung pada Juni 2024.

Pembangunan jalan tol sendiri menjadi salah satu proyek nan dikebut di pemerintahan Jokowi baik di periode pertama maupun kedua.

Totalnya, jalan tol nan dibangun di era pemerintahan Jokowi dalam 10 tahun mencapai 2.103,2 km. Padahal, secara total, info Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mencatat jalan tol nan telah dibangun pada 1978-2014 mencapai 789,82 km.

Artinya, pemerintahan Jokowi membangun 72,69 persen dari total jalan tol nan ada di Indonesia mencapai 2.893,02 km.

Pemerintahan Jokowi juga menyambungkan beberapa tol nan sudah terbangun dengan nan baru dibangun menjadi Tol Trans Jawa, Tol Trans Sumatera, Tol Trans Kalimantan, sampai Tol Trans Sulawesi.

"Dalam 40 tahun kita telah membangun 780 kilometer jalan tol. Kemudian, 2014 kita sorong betul agar jalan tol semuanya segera tersambungkan, baik nan Trans Jawa, Trans Sumatera, beberapa di Kalimantan dan Sulawesi," ujar Jokowi pada April 2022.

iStock / Mochammad Rochmat

Jumlah ini tetap bisa bertambah sampai akhir 2024 jika beberapa jalan tol nan tengah dibangun selesai dan dapat dioperasikan.

Salah satunya bagian akhir dari Tol Trans Jawa, ialah Tol Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 175,4 km. Jika tol ini rampung maka Banten-Banyuwangi tersambung melalui Tol Trans Jawa.

Tercatat setidaknya 3.462 kilometer jalan Trans Papua telah dibangun sampai 2023. Begitu juga dengan jalan di perbatasan nan mencapai 1.098 km.

Pemerintah juga telah membangun Jembatan Youtefa, pos lintas batas, hingga sejumlah airport seperti Bandar Udara Siboru dan Bandar Udara Douw Aturure. Berbagai proyek itu setidaknya telah menghabiskan anggaran mencapai Rp1.036 triliun.

Suburnya pertumbuhan ekonomi Indonesia bagian timur boleh jadi merupakan akibat dari gencarnya pembangunan prasarana konektivitas di era Presiden Jokowi, seperti jalan nasional, jalan tol, jembatan hingga bandara.

Jokowi menyebut tujuan utama pembangunan tol ini untuk mempercepat pengedaran peralatan dan jasa, menurunkan biaya logistik, dan membuka akses ekonomi ke daerah-daerah terpencil nan sebelumnya terisolasi. Pembangunan tol juga didorong untuk menumbuhkan suasana investasi di sektor-sektor lain, seperti pariwisata, industri, dan pertanian.

Dengan prasarana tol nan memadai, akses ke wilayah-wilayah dengan potensi ekonomi tinggi menjadi lebih mudah, nan pada gilirannya dapat meningkatkan daya tarik bagi para investor.

Terbukti, biaya logistik di Indonesia sendiri turun 40 persen dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan kalkulasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), biaya logistik di Indonesia pada 2023 mencapai 14,29 persen dan biaya logistik untuk aktivitas ekspor malah sudah tinggal 8,98 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Angka ini jauh menurun jika dibandingkan dari 2018, ketika Bank Dunia mencatat biaya logistik di Indonesia tetap 23,8 persen.

Dok. Setpres RI
Dok. Setpres RI

Membangun Moda Transportasi Publik

Selain jalan tol, ada banyak proyek prasarana nan menjadi tonggak pemerintahan Jokowi.

Salah satu nan paling banyak menarik perhatian publik adalah pembangunan kereta sigap Jakarta-Bandung Whoosh. Proyek ini dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Ini adalah perusahaan campuran antara BUMN dan perusahaan perkeretaapian China.

Awalnya, Whoosh dibangun sejak 2016 dan ditargetkan rampung pada 2018. Namun, proyek ini sempat tersendat.

Akhirnya, Whoosh diresmikan beraksi pada 2 Oktober 2023 dengan nama Whoosh (Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat). Proyek ini menelan anggaran sebesar Rp131 triliun.

Kereta Whoosh mempunyai empat stasiun pemberhentian, ialah Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar. Kabarnya, pemerintah bakal melakukan perpanjangan rute kereta sigap ini hingga Surabaya.

iStock / Wisely

Selain itu, perusahaan pelat merah melalui PT Adhi Karya dan PT KAI (Persero) juga turun membangun Lintas Rel Terpadu Jabodebek alias disingkat LRT Jabodebek. Proyek senilai Rp32 triliun ini akhirnya selesai juga Agustus 2023 lalu.

Proyek nan dibangun sejak 2015 ini menghubungkan wilayah Jakarta, Bekasi, dan Depok. LRT Jabodebek merupakan proyek nan dibuat langsung oleh anak bangsa.

Untuk rangkaian keretanya dibangun oleh PT INKA, nan mempunyai teknologi canggih dan dibuat oleh anak bangsa.

Rangkaian LRT termasuk sistem dioperasikan tanpa masinis. Hal ini bisa tercipta berkah kerjasama perusahaan plat merah dengan perusahaan top multinasional di bagian teknologi dunia.

Kolaborasi menghasilkan sistem persinyalan dan Operation Control Centre (OCC) nan berfaedah sebagai sistem monitor sistem persinyalan, kelistrikan dan pusat telekomunikasi berbasis CCTV.

Teknologi inilah nan kemudian membikin LRT Jabodebek bisa melaju tanpa kudu dikemudikan masinis.

Kecanggihan bangunan LRT juga tercermin dari pembangunan kereta box beton lengkung bentang long span nan berada di Jalan Rasuna Said dan Jalan Gatot Subroto, Kuningan, Jakarta Pusat.

Lengkung bentang ini membentang sepanjang 148 meter dengan radius 115 meter dengan menggunakan beton seberat 9.6888,8 ton. Lengkung ini merupakan karya rancangan Arvilla Delitriana beserta tim dari ITB.

Karena kecanggihan itu, pembangunan itu mendapatkan catatan rekor MURI, ialah Rekor Jembatan Kereta Box Beton Lengkung dengan Bentang Terpanjang dan Radius Terkecil di Indonesia. Serta Rekor Pengujian Axial Statistic Loading Test pada Pondasi Bored Pile dengan Beban Terbesar di Indonesia.

Kini, LRT memperluas pembangunan jalur dari Kelapa Gading ke Manggarai.

AFP / Bay Ismoyo

Selain prasarana fisik, dalam 10 tahun terakhir Jokowi selaku kepala pemerintahan juga gencar membangun prasarana telekomunikasi, nan menjadi tulang punggung transformasi digital di Indonesia.

Di bawah program Palapa Ring, pemerintah membangun jaringan serat optik sepanjang lebih dari 12.000 km, nan menghubungkan daerah-daerah nan sebelumnya tidak terjangkau oleh jasa internet.

Program ini dilengkapi dengan pembangunan ribuan BTS, terutama di wilayah-wilayah pelosok dan perbatasan. Salah satu capaian besar adalah upaya untuk memastikan akses internet di seluruh desa di Indonesia melalui BTS 4G.

Hingga Desember 2023, pemerintah melalui BAKTI Kominfo sudah menyelesaikan 4.990 BTS 4G dari sasaran 5.618 BTS nan tersebar di wilayah pelosok.

Akselerasi akses internet di era Jokowi juga dilakukan melalui pengoperasian satelit SATRIA-1 nan diresmikan pada Desember 2023 lalu.

Jokowi mengatakan Indonesia mempunyai 17 ribu pulau dengan kondisi geografis nan beragam, sehingga konektivitas telekomunikasi nan canggih diperlukan untuk menghubungkan antarwilayah.

"Kita memerlukan nan namanya konektivitas untuk menjangkau, untuk menghubungkan dari satu pulau ke pulau lain, satu provinsi ke provinsi lain, satu wilayah ke wilayah lain dalam rangka untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa," kata Jokowi saat peresmian BTS 4G dan SATRIA-1 di Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara, Desember tahun lalu.

Dengan semakin luasnya jangkauan akses internet, potensi ekonomi digital di Indonesia semakin terbuka. Sebab melalui akses internet nan bisa diandalkan memungkinkan masyarakat di wilayah terpencil dapat terhubung dengan pasar nasional dan internasional, baik melalui upaya mini menengah (UKM) maupun sektor-sektor imajinatif lainnya.

Pembangunan prasarana bentuk dan digitalisasi ini merupakan langkah krusial dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. Namun, krusial adanya perencanaan nan terpadu antara pembangunan prasarana dan pengembangan ekonomi lokal.

Tantangan berikutnya adalah memastikan faedah dari pembangunan prasarana dan digitalisasi dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya oleh masyarakat kota besar alias mereka nan sudah mempunyai akses terhadap teknologi.

Warisan Ibu Kota Nusantara

Data Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN mencatat pembangunan tahap I IKN nan mencakup prasarana dasar, gedung pemerintahan, rumah tapak menteri sampai rumah susun bagi aparatur sipil negara (ASN) telah mencapai 93 persen per 22 September 2024.

Infrastruktur dasar meliputi penyediaan air minum, ketenagalistrikan, TIK, pengelolaan persampahan, dan air limbah. Begitu juga dengan Bendungan Sepaku Semoi, Bandar Udara Nusantara, dan jalan-jalan menuju area IKN.

Sementara gedung pemerintahan meliputi Istana Kepresidenan, instansi kementerian, dan gedung lain nan berada di area inti pusat pemerintahan (KIPP).

Kemudian untuk rumah tapak menteri sudah selesai sebanyak 20 unit dan 14 unit tetap dalam pengerjaan. Targetnya total 28 unit rumah tapak menteri nan bakal rampung pada Oktober 2024.

Selain Kalimantan nan mendapat akibat langsung dari pembangunan IKN, beberapa wilayah di Indonesia, tepatnya nan berada di luar Jawa rupanya juga ikut bergeliat.

Hal ini sejalan dengan kemauan presiden agar pertumbuhan ekonomi tinggi tidak hanya terjadi di Jawa, tapi juga daerah-daerah lain.

"Di tengah tantangan global, ekonomi Indonesia terus bertumbuh dengan stabil di atas 5 persen. Bahkan, beberapa wilayah di Indonesia Timur seperti Papua dan Maluku tercatat pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen," ucap Jokowi.

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com