CNN Indonesia
Rabu, 30 Okt 2024 08:07 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Harga emas dunia kembali mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada Selasa (29/10).
Kenaikan nilai emas didorong oleh ketidakpastian seputar Pilpres AS dan bentrok di Timur Tengah, juga adanya ekspektasi penurunan suku kembang oleh Bank Sentral AS The Fed. Hal ini meningkatkan daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.
Adapun nilai emas spot naik 1 persen menjadi US$2.775,13 alias setara Rp43,7 juta (asumsi kurs Rp15.750) per troy ons pada penutupan perdagangan Selasa (29/10), setelah sebelumnya mencapai rekor tertinggi US$2.772,42 di awal sesi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara nilai emas berjangka AS ditutup 0,9 persen lebih tinggi, ialah di level US$2.781,1 alias setara Rp43,8 juta.
Sementara itu, nilai jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk alias Antam terus mencetak rekor baru dalam sejarah. Harga emas Antam naik Rp8.000 per gram menjadi di level Rp1.535.000 per gram pada Selasa (29/10).
Emas batangan telah berkembang pesat di kondisi dengan suku kembang rendah dan dianggap sebagai lindung nilai terhadap volatilitas pasar. Melansir Reuters, nilai emas telah melonjak lebih dari 34 persen sepanjang tahun ini.
Ahli strategi logam senior di Zaner Metals Peter Grant mengatakan nilai emas didukung oleh taruhan safe-haven lantaran ketegangan geopolitik dan ketidakpastian politik terus berlanjut.
Mantan Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump dan Wakil Presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris juga terjebak dalam persaingan ketat menuju Gedung Putih.
Dari sisi geopolitik, sedikitnya 93 penduduk Palestina tewas alias lenyap dalam serangan Israel di Gaza utara.
Para penanammodal menunggu serangkaian info ekonomi, termasuk info ketenagakerjaan ADP, Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS, dan laporan penggajian untuk mengukur lebih lanjut sikap kebijakan The Fed, dengan keputusan suku kembang berikutnya pada 7 November 2024 mendatang.
Pasar saat ini memperkirakan kesempatan 98 persen untuk penurunan suku kembang sebesar 25 pedoman poin oleh The Fed pada November 2024.
Jajak pendapat Reuters menunjukkan reli nilai emas bakal bersambung hingga 2025, lantaran latar belakang suku kembang AS nan menguntungkan dan ketegangan geopolitik terus meningkatkan daya tariknya.
[Gambas:Video CNN]
(del/sfr)