Jakarta, CNN Indonesia --
Jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan mencapai 40,8 juta pekerja per Oktober 2024.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo dalam aktivitas Social Security Summit 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (26/11).
"Saat ini 40,8 juta pekerja telah dilindungi. Dan saat ini total biaya investasi sebesar Rp741 triliun dengan 91 persen portofolio investasi kita ada di government," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggoro mengatakan dari total 40 juta pekerja, sebanyak 31 juta merupakan pekerja umum dan 9,4 juta pekerja informal.
Saat ini nan menjadi tantangan, katanya, adalah pekerja informal nan tetap sedikit menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Dari total 60 juta pekerja informal, baru 9,4 juta alias 13 persen nan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Dan tantangannya juga bahwa ada 30,1 juta pekerja itu ada di dalam desil-1 desil-4, ialah golongan pekerja miskin," katanya.
Dalam kesempatan nan sama, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mau semakin banyak pekerja sektor informal nan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Ia mengatakan mengenai sektor informal menjadi sorotan Presiden Prabowo Subianto.
"Industri informal memang PR nan tidak mudah. Dan sesuai dengan angan Pak Presiden dalam aspek ini kita menjadi poin penekanan beliau juga gimana ini kita kelak duduk bersama," katanya dalam Social Security Summit 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (26/11).
Namun, dia tidak mau hanya sekadar pekerja informal makin banyak menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Ia mau agunan sosial betul-betul menjadi solusi bagi pekerja sektor informal.
"Isinya sekali lagi saya berambisi tidak hanya sebatas gimana meningkatkann kepersertaan dari informal. Tapi betul-betul agunan sosial ini menjadikan sesuatu buat mereka," katanya.
Dalam kesempatan itu, Yassierli juga menyinggung soal angin besar PHK. Ia mengatakan salah satu penyebab PHK adalah saing industri alias produktivitas nan rendah.
"Maka kita perlu intervensi gimana caranya kita meningkatkan produktivitas," katanya.
Social Security Summit 2024 merupakan arena obrolan nan menghadirkan solusi inovatif dan strategi kolaboratif guna mengatasi tantangan nan dihadapi oleh negara-negara berpenghasilan menengah.
Gelaran ini sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, dengan BPJS Ketenagakerjaan turut ambil bagian dengan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui optimasi agunan sosial ketenagakerjaan.
[Gambas:Video CNN]
(fby/agt)