Pemprov Bali Curhat Fiskal Terbatas, Kalah dari Kabupaten Badung

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menyampaikan kepada Himpinan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bali soal kondisi fiskal provinsi nan terbatas.

"Pemda Bali fiskalnya sangat terbatas, nan paling kuat fiskalnya Badung. Ini info APBD Induk Tahun 2024, provinsi kalah sama Pemkab Badung. Kami jumlah Rp6 triliun untuk menata pembangunan di Bali, jumlah nan tidak banyak," kata dia.

Dalam Diklatda HIPMI Bali di Universitas Primakara Denpasar, Sabtu, Sang Made menyampaikan salah satu contoh akibat dari keterbatasan fiskal provinsi adalah minim dana perawatan Museum Bali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kaget juga ketika Kepala Disbud lapor ke saya anggaran terbatas, lantaran keterbatasan APBD apalagi untuk perawatan Museum Bali saja setahun hanya Rp25 juta saking minimnya anggaran," ujarnya.

Karena keterbatasan tersebut Pemprov Bali mendorong kontribusi swasta, seperti proyek kereta bawah tanah Bali Urban Subway.

Kepada para pebisnis muda itu dia bercerita bahwa 100 persen pengembangan transportasi massal kereta dikerjakan dan dikelola swasta. Pemprov menolak pembiayaan dari penanammodal nan mengharuskan pemerintah mengembalikan pinjaman suatu saat nanti.

"Uang dari mana? Terbatas sekali biaya kita. Terima kasih Pak Ari Askhara (penanggung jawab Bali Urban Subway) memberikan kepercayaan ke saya bahwa kita bisa menyelesaikan persoalan macet tanpa menggunakan APBD dan APBN," ujarnya.

Ketua Umum Hipmi Bali Agung Bagus Pratiksa Linggih mengatakan masalah keterbatasan fiskal Provinsi Bali memang topik utama dalam Diklatda Hipmi Bali, karena selama ini terjadi kesalahpahaman dari pengusaha nan menilai bahwa provinsi kaya.

"Harapannya teman-teman mendapat pencerahan mengenai gimana Bali ke depan dan tantangannya, lantaran banyak miskonsepsi bahwa Pemprov Bali kaya raya, ini nan menjadi PR alias rumor nan para pengusaha Bali juga kudu ikut sama-sama pikirkan," ujarnya.

Hipmi Bali juga menyampaikan dukungannya terhadap proyek Bali Urban Subway nan dipimpin anak BUMD Bali PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ), lantaran selain membantu masyarakat, juga menjadi kesempatan pengusaha muda lokal.

"Tentu harapannya kami dari Hipmi sebagai perwakilan dari UMKM bisa diikutsertakan secara menyeluruh dalam proyek kereta Bali ini, lantaran kami tidak mau menjadi penonton di tanah sendiri," ujarnya.

"Banyak sekali personil kami nan merupakan kontraktor, penyedia perangkat berat, penyedia perangkat bangunan, dan sebagainya. Anggota kami 700 orang dan membawahi 30 sampai 40 pegawai, jadi ada sekitar 20.000 sampai 28.000 tenaga kerja," sambungnya.

(Antara/vws)

[Gambas:Video CNN]

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com