Meta PHK Puluhan Pekerja Imbas Pakai Tunjangan Makan Buat Detergen Dkk

Sedang Trending 2 jam yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Meta Platforms Inc., perusahaan induk Facebook dkk, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar dua lusin karyawannya di Los Angeles, AS lantaran menyalahgunakan tunjangan makan nan disediakan perusahaan.

Karyawan tersebut diketahui menggunakan angsuran makan perusahaan untuk membeli barang-barang pribadi seperti detergen, gelas anggur, dan perlengkapan perawatan wajah, demikian diungkapkan oleh salah seorang sumber kepada CNN.

Meta, nan dikenal menyediakan beragam akomodasi mewah bagi karyawannya, termasuk jasa makanan cuma-cuma di banyak instansi pusatnya, memberikan voucer bagi tenaga kerja di instansi nan lebih kecil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karyawan di instansi nan tidak menyediakan jasa makanan, seperti di Los Angeles, menerima voucher makan sebesar US$20 alias setara dengan Rp309 ribu (perkiraan kurs Rp15.470 per dolar AS) untuk sarapan dan US$25 untuk makan siang dan makan malam.

Namun, voucer ini hanya dimaksudkan untuk digunakan saat mereka bekerja di kantor.

Menurut sumber tersebut, investigasi internal menemukan beberapa tenaga kerja telah menggunakan angsuran makan ini untuk membeli barang-barang non-makanan alias apalagi mengirim makanan ke rumah mereka, nan melanggar kebijakan perusahaan.

Pemecatan ini pertama kali dilaporkan oleh Financial Times dan dikonfirmasi oleh Meta. Perusahaan belum memberikan perincian lebih lanjut mengenai berapa banyak tenaga kerja nan terlibat alias bagian spesifik di dalam instansi tersebut.

Perusahaan, dalam pernyataan terpisah, menyatakan mereka sedang melakukan serangkaian restrukturisasi di seluruh bagian sebagai bagian dari langkah strategis jangka panjang.

"Hari ini, beberapa tim di Meta melakukan perubahan untuk memastikan sumber daya selaras dengan tujuan strategis jangka panjang dan strategi letak mereka.Ini termasuk memindahkan beberapa tim ke letak nan berbeda, dan memindahkan beberapa tenaga kerja ke peran nan berbeda. Dalam situasi seperti ini, kami berupaya untuk menemukan kesempatan lain bagi tenaga kerja nan terdampak," ujar Juru Bicara Meta Tracy Clayton.

Perusahaan juga melakukan serangkaian pemutusan hubungan kerja (PHK) lainnya di beberapa bagian seperti Instagram, WhatsApp, Facebook, dan Reality Labs, nan menangani proyek-proyek virtual reality dan metaverse Meta.

PHK ini terjadi di tengah upaya perusahaan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan.

Tahun lalu, perusahaan memecat lebih dari 20 ribu tenaga kerja dalam beberapa gelombang pemutusan kerja untuk mengatasi penurunan pendapatan dan pertumbuhan pengguna nan stagnan, nan oleh CEO Mark Zuckerberg disebut sebagai "tahun efisiensi".

Pada awal 2024, perusahaan melaporkan bahwa rata-rata penghasilan tahunan tenaga kerja mereka, selain Zuckerberg, mencapai US$379.050 alias senilai dengan Rp5,8 miliar.

Salah satu tenaga kerja nan terkena akibat PHK kali ini adalah Jane Manchun Wong, seorang peneliti keamanan nan dikenal lantaran kemampuannya memprediksi fitur-fitur baru di media sosial, seperti fitur resume di FB dan perangkat untuk menyembunyikan jawaban di Twitter (sekarang dikenal sebagai X).

Wong baru berasosiasi dengan Meta pada Juni 2023 sebagai personil tim IG dan Threads, sebelum akhirnya dipecat dalam gelombang restrukturisasi ini.

Pemecatan ini semakin mempertegas perubahan besar-besaran di perusahaan setelah periode pertumbuhan lambat, dengan saham nan sekarang naik nyaris 80 persen dibandingkan dengan periode nan sama tahun lalu.

[Gambas:Video CNN]

(lau/sfr)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com