CNN Indonesia
Kamis, 06 Jun 2024 16:52 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono kembali mengomentari Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) nan ramai dikritik. Program tersebut katanya perlu disosialisasikan lebih lanjut.
"Menurut saya pribadi, jika ini memang belum siap kenapa kita kudu tergesa-gesa," katanya di Gedung DPR, Rabu (6/6).
Basuki menjelaskan UU Tapera sudah diterbitkan sejak 2016. Namun, dia dan Menteri Keuangan Sri Mulyani selaku Komite Tapera memandang kredibilitas program tersebut tetap perlu dipupuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keduanya juga bakal mendengarkan masukan dari beragam pihak, termasuk DPR, jika meminta simpanan wajib itu diundur.
Namun, dia mengatakan keputusan Tapera bakal ditentukan dalam undang-undang.
"Kenapa kita kudu saling berbenturan gitu, enggak lah," katanya.
Pemerintah Presiden Joko Widodo mewajibkan seluruh pekerja ikut program Tapera. Para pengusaha diminta mendaftarkan para pekerja mereka menjadi peserta Tapera paling lambat Mei 2027.
Sebagai akibat itu, pekerja kudu bayar iuran sebesar 3 persen dari gaji. Besaran iuran itu 0,5 persen ditanggung alias dibayari oleh pengusaha. Sementara itu, 2,5 persen lainnya dibayar oleh pekerja. Iuran tersebut bakal dipotong dari penghasilan pekerja setiap tanggal 10.
[Gambas:Video CNN]
(fby/sfr)