Uji Coba Makan Gratis Dilakukan di 100 Titik Akhir 2024

Sedang Trending 2 jam yang lalu

CNN Indonesia

Kamis, 31 Okt 2024 16:02 WIB

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan uji coba alias pilot project makan bergizi cuma-cuma bakal dilakukan di 100 titik pada akhir 2024. Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan uji coba alias pilot project makan bergizi cuma-cuma bakal dilakukan di 100 titik pada akhir 2024. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan uji coba alias pilot project makan bergizi gratis bakal dilakukan di 100 titik pada akhir 2024.

Uji coba ini bisa dilakukan berkah restu Kementerian Keuangan ketua Sri Mulyani. Dadan menyatakan Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu sudah berjanji bakal memberikan biaya piloting project.

"Kami, di 2024 meskipun (badan) baru alhamdulillah sudah mendapatkan komitmen untuk mendapatkan biaya operasional serta biaya piloting nan bakal diberikan oleh Direktorat Jenderal Anggaran (Kemenkeu)," kata Dadan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (31/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sedang telaah secara perincian untuk melaksanakan piloting di 100 wilayah di seluruh Indonesia di akhir tahun ini (2024) ... sehingga insyaallah daftar isian pelaksana anggaran (DIPA) kami barangkali bisa kami terima di akhir November alias awal Desember," tuturnya.

Dadan menyebut pilot project di akhir 2024 ini bakal mencontoh uji coba nan sudah dilaksanakan sebelumnya. Ini meliputi proyek percontohan makan cuma-cuma di Warung Kiara, Sukabumi serta Bojong Koneng, Bogor.

Akan tetapi, Badan Gizi Nasional menegaskan pilot project di 100 titik itu bakal terfokus di Pulau Jawa.

"Kami sudah mendapatkan komitmen dari dirjen anggaran untuk melakukan pilot project di 100 titik di seluruh Indonesia. Mulai dari Sabang sampai Merauke, dengan kebanyakan tetap di Pulau Jawa lantaran sekolah (dan) anak sekolah kebanyakan ada di Pulau Jawa," jelasnya.

Bos Badan Gizi Dadan lampau menjelaskan tiga skema penyaluran makan bergizi cuma-cuma di Indonesia. Pertama, bakal dibangun central kitchen nan terpusat.

Opsi kedua adalah penempatan central kitchen di sekolah alias pesantren. Ini dilakukan jika sasarannya minimal 2.000 anak.

"Ketiga, kami bakal layani daerah-daerah terpencil nan susah dijangkau dalam waktu separuh jam. Bahkan, ada daerah-daerah nan kelak kudu dijangkau dalam waktu satu hari," ungkap Dadan.

"Nanti bakal kami pikirkan dengan menggunakan makanan nan sekarang berkembang dengan vakum, nan bisa tahan selama satu tahun. Sehingga kami bisa kirim sekali dalam waktu 1 minggu alias 1 bulan dengan ragam menu sehingga makanan itu tinggal dibuka (dan) makan," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]

(skt/agt)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com