CNN Indonesia
Kamis, 31 Okt 2024 17:00 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut pembangunan smelter bauksit belum signifikan lantaran terganjal masalah.
Koordinator Hilirisasi Mineral dan Baru Bara Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Muhammad Ansari mengatakan masalah nan dihadapi setiap badan upaya nan bakal membangun smelter bauksit berbeda. Salah satunya soal kesiapan energi.
"Dugaan awal persoalan tidak sama persis. Mungkin dari sisi lokasi, kesiapan energi," katanya dalam media briefing di Ditjen Mineral Batu Bara Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (30/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya soal kesiapan energi, sambung Ansari, masalah lainnya mengenai lahan nan bakal digunakan untuk membangun smelter. Terkait masalah lahan, Kementerian ESDM katanya bakal memandang lebih detail, apakah mengenai tukar rugi, kondisi geografis, dan lainnya.
"Intinya bauksit ini tentunya sedang jadi perhatian berbareng dan mungkin juga ada hasil kajian salah satu lembaga menyatakan harusnya begini begitu. Tapi kita tentunya punya posisi alias pendapat untuk dapat saling mendukung mengenai solusi masalah bauksit," imbuhnya.
Asosiasi Pengusaha Bauksit dan Bijih Besi Indonesia (APB3I) menyebut bahwa hilirisasi bauksit RI tetap mandek. Padahal, pemerintah sudah melarang ekspor bauksit sejak Juni 2023 lalu.
"Nah ini kan kudu dicari jalan. Sehingga kita bisa seiring, hilirisasi bisa jalan, ekspor jika ini diberikan juga bisa jalan. Negara-negara lain juga ada smelter, dia juga jual, ekspor. Karena ini kan nilai tambah," ungkap Plh Ketua Umum APB3I Ronald Sulistyanto, dikutip CNBC Indonesia.
Ronald mengatakan pembangunan smelter, khususnya pada 8 smelter bauksit, di Indonesia tetap mandek lantaran pendanaan nan 'seret'. Sumber pendanaan nan bisa diharapkan para perusahaan nan mau membangun smelter di Indonesia katanya dari penanammodal asing.
Sementara untuk mendapatkan pendanaan dari penanammodal asing katanya tidak mudah
"Nah jika nan kita harapkan sekarang, penanammodal nan biasanya lebih mudah, itu sudah tidak mudah-mudah banget hari ini. Kenapa? Karena ada proses panjang, ada covid, ada macam-macam, ada perubahan kebijakan, policy dan sebagainya. Ini nan menjadi halangan kita bersama," bebernya.
[Gambas:Video CNN]
(fby/agt)