CNN Indonesia
Kamis, 31 Okt 2024 20:20 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Bos Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana membujuk pengusaha swasta berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur makan bergizi gratis.
Dadan mengatakan seluruh program makan bergizi cuma-cuma di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sepenuhnya dilaksanakan Badan Gizi Nasional. Namun, penyediaan infrastrukturnya bisa menggandeng pihak swasta.
"Penyediaan infrastrukturnya nan kami lakukan dengan melalui APBN itu dihitung sebagai capital expenditure (capex). Ada juga nan koordinasi dengan lembaga lain, kementerian lain, pemerintah daerah, dan juga pihak ketiga dalam corak investasi," jelas Dadan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta Pusat, Kamis (31/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti kami bakal bayar biaya sewa. Sewa lahan, sewa gedung, dan sewa lain-lain per bulan sehingga investasinya bakal kembali (balik modal) dalam waktu tiga tahun," tegasnya.
Besaran investasi tersebut bakal sangat berjuntai dengan prasarana nan dibangun. Dadan menyebut ini juga terpengaruh dengan teknologi nan digunakan.
Khusus prasarana nan dibangun Badan Gizi Nasional melalui APBN berada di 3 wilayah satuan pelayanan per kabupaten. Sehingga ada 1.500 lebih prasarana di satuan pelayanan nan tersebar di 540 kabupaten/kota.
"Kami sudah membangun nyaris 85 (satuan pelayanan). Itu rata-rata untuk gedung kurang lebih sekitar Rp1,2 sampai Rp1,5 (miliar). Nanti peralatannya kurang lebih sekitar Rp700 (juta)," ungkapnya.
"Nah, kami mau lengkapi satuan pelayanan itu dengan genset. Itu salah satu bagian persyaratan kami ketika kelak ada mitra nan mau membangun satuan pelayanan. Kalau berminat, titik lokasinya silakan kirim ke BGN, kelak kami bakal plot di wilayah itu ada sekolah mana saja nan bisa dilayani," tutup Dadan.
[Gambas:Video CNN]
(skt/agt)