tim | CNN Indonesia
Kamis, 14 Nov 2024 20:27 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengaku belum diberitahu Otorita IKN soal rencana pemulangan kereta otonom ke China.
Ini termasuk mengenai keputusan pemulangan Autonomous Rail Transit (ART), yang disebut-sebut tetap menunggu lampu hijau Kementerian Perhubungan.
"Otorita (IKN) belum menyampaikan ke saya (soal keputusan pengembalian ART ke China). Nanti saya coba tanyakan ke Otorita," kata Dudy di Kantor Bea Cukai Kementerian Keuangan, Jakarta Timur, Kamis (13/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dudy menegaskan rencana pengembalian ini sepenuhnya menjadi kewenangan OIKN. Begitu pula jika akhirnya Otorita betul-betul memulangkan kereta otonom tersebut.
"Kalau Otorita mengatakan itu tidak memenuhi kriteria alias persyaratan nan diinginkan OIKN, saya sepenuhnya menyerahkan ke OIKN," tegasnya.
Kereta otonom di IKN merupakan kerja sama Otorita, Norinco, dan perusahaan produsen perkeretaapian asal China berjulukan CRRC. Otorita bertanggung jawab dalam penyelenggaraan dan penilaian kereta tanpa rel itu di IKN Nusantara.
Namun, sistem trem otonom tersebut diklaim belum dapat berfaedah optimal. Ini berasas hasil pertimbangan nan dilakukan OIKN pada 10 September 2024 hingga 22 Oktober 2024.
"Hasil dari penilaian Proof-of-Concept (PoC) menunjukkan bahwa sistem autonomous dari trem otonom belum dapat berfaedah dengan baik," kata Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi, dikutip dari detikcom.
"Jika tidak (berfungsi dengan baik), maka sesuai dengan perjanjian MoU untuk PoC, kita bakal meminta pihak Norinco untuk mengembalikan trainset di IKN ke China," tambahnya.
Otorita IKN mendapat support tim pertimbangan independen pada penyelenggaraan PoC. Ini terdiri dari para master transportasi, mahir teknologi beragam universitas, dan asosiasi profesional.
[Gambas:Video CNN]
(skt/agt)