Liputan6.com, Jakarta - Apple akhirnya mulai mengangkat sistem RCS (Rich Communication Services), standar pengiriman pesan nan lebih modern di iOS 18. Hal ini sekaligus mengakhiri perbedaan nan tetap terjadi antara iOS dan Android, dalam perihal pengiriman teks.
Mengutip info dari Engadget, Selasa (18/6/2024), RCS nan sekarang diadopsi oleh iOS 18 disebut sebagai Advanced Messaging. Ini merupakan protokol komunikasi nan menawarkan fitur lebih kaya dibandingkan SMS tradisional.
Dengan RCS, pengguna bisa mendapatkan beragam fitur menarik seperti tanda terima pesan telah dibaca, parameter pengetikan, pengiriman gambar, video, dan audio beresolusi tinggi, hingga enkripsi end-to-end.
Tak seperti teks SMS, pesan RCS dihubungkan melalui hubungan info seluler alias Wi-Fi, dengan SMS berfaedah sebagai cadangan. Hanya perlu diingat, meski Apple telah mengangkat RCS, bukan berfaedah Messages bakal ditinggalkan.
Apple menegaskan Messages tetap menjadi platform pesan terbaik dan teraman bagi pengguna Apple. Namun, support RCS diharapkan aatp meningkatkan pengalaman pengguna, baik iOS maupun Android.
Adapun keputusan Apple akhirnya mengangkat RCS tidak lepas dari beberapa hal.
Kemungkinan, perusahaan mendapatkan tekanan dari sejumlah regulator, terutama di Uni Eropa dan China nan menganggap sistem pesan Apple tidak setara bagi pengguna Android.
Selain itu, Google juga menjadi perusahaan nan cukup mendorong agar penerapan RCS ini bisa diadopsi semua platform. Namun, Apple tetap membedakan pesan nan dikirimkan antar perangkat iPhone, dengan nan dikirimkan ke Android.
Dengan kata lain, pesan RCS nan dikirimkan ke perangkat Android tetap bakal ditampilkan dengan gelembung biru. Sementara pesan nan dilakukan antar perangkat Apple diperlihatkan dalam gelembung hijau.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pengguna iPhone 15 Kecewa, Ini Alasan iPhone 15 Pro Bisa Pakai Apple Intelligence
Di samping itu, Apple juga membikin kejutan dengan mengumumkan Apple Intelligence di iOS 18, iPadOS 18, dan macOS Sequoia dalam arena Worldwide Developer Conference (WWDC) 2024.
Dalam arena tahunan Apple tersebut, perusahaan sekaligus membeberkan hanya iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max nan bisa pakai Apple Intelligence.
Sementara itu, iPhone 15 dan iPhone 15 Plus ke bawah sama sekali tidak bisa menggunakan teknologi AI hasil kolaborasi Apple dan OpenAI ini.
Kabar ini pastinya menjadi pukulan keras bagi para pemilik iPhone 15 bukan Pro. Namun, perihal ini rupanya ada alasannya.
Hal ini diungkap oleh analis Apple kenamaan, ialah Ming-Chi Kuo. Mengutip laporan Kuo, Jumat (14/6/2024), Apple Intelligence tidak mendukung iPhone 15 dan iPhone 15 Plus yang dilengkapi dengan prosesor aplikasi AP) 4nm A16.
Disebutkan, kekuatan komputasi AI dengan chipset M1 dapat menjalankan 11 triliun operasi per detik (TOPS). Sementara itu, A16 hanya bisa melakukan komputasi hingga 17 TOPS.
Ini berfaedah masalahnya bukan di chipset. Kuo mengatakan, memori DRAM adalah pembedanya. DRAM iPhone 15 dan iPhone 15 Plus hanya 6GB, lebih rendah dibandingkan M1 dengan DRAM 8GB.
Lebih penting, sejumlah perangkat dengan baru Apple saat ini sudah menggunakan RAM 8GB dan juga dilengkapi dengan chipset A17 Pro--seperti di iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max.
iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Dukung Apple Intelligence
Akibatnya, iPhone 15 dan iPhone 15 Plus tidak mendapatkan Apple Intelligence sedangkan iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max mendapatkannya.
Dengan info ini, Kuo mengatakan AI LLM (Large Language Model) pada perangkat Apple Intelligence memerlukan DRAM sekitar 2 GB alias kurang.
LLM digunakan oleh platform AI untuk mengenali dan menghasilkan teks. Dia menyebutkan, Apple Intelligence menggunakan parameter LLM 3 miliar.
"Setelah kompresi (menggunakan konfigurasi campuran 2-bit dan 4-bit), sekitar 0,7-1,5 GB DRAM perlu dicadangkan kapan saja untuk menjalankan Apple Kecerdasan pada perangkat LLM," jelasnya.
Berhubung fitur AI ini baru bisa dinikmati lewat iOS 18, tetap belum diketahui secara pasti apakah pengalaman Apple Intelligence sesuai dengan nan perusahaan klaim alias tidak.
Apple dan OpenAI Kolaborasi Gratis untuk Apple Intelligence, Kok Bisa?
Apple sudah memperkenalkan iOS 18, iPadOS 18, dan macOS Sequoia dalam arena Worldwide Developer Conference (WWDC) 2024 pada Selasa, 11 Juni 2024.
Apple mengungkap, mereka bekerja-sama dengan OpenAI untuk membawa teknologi kepintaran buatan Apple Intelligence ini ke iPhone dan perangkat lainnya.
Dengan kolaborasi Apple dan OpenAI, pasti banyak pihak nan bertanya-tanya tentang berapa besar biaya nan Apple keluarkan untuk kerja sama ini?
Jawabannya bakal membikin banyak pihak geleng-geleng kepala, karena hasil kerjasama kedua perusahaan di Apple Intelligence ini tidak melibatkan sepeser pun.
Dilansir Bloomberg, Kamis (13/6/202), tidak ada perusahaan nan bayar alias dibayar dalam kemitraan ini. Apple dilaporkan tidak membayar OpenAI.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.