Konglomerat RI-Korea Duet Bangun Pusat Data Senilai Rp4,6 T di RI

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

CNN Indonesia

Jumat, 13 Sep 2024 08:02 WIB

Konglomerat Indonesia Franky Oesman Widjaja dan taipan Korea Selatan Kim Nam Goo membangun pusat info senilai Rp4,6 triliun di Jakarta. Konglomerat Indonesia Franky Oesman Widjaja dan taipan Korea Selatan Kim Nam Goo membangun pusat info senilai Rp4,6 triliun di Jakarta. (Foto: Istockphoto/SARINYAPINNGAM)

Jakarta, CNN Indonesia --

Konglomerat Indonesia Franky Oesman Widjaja dan taipan asal Korea Selatan, Kim Nam Goo, membangun pusat data di Jakarta senilai US$300 juta alias Rp4,6 triliun (asumsi kurs Rp15.450 per dolar AS).

Proyek ini dibangun oleh anak upaya Sinar Mas milik Keluarga Widjaja, ialah PT SMPlus Digital Investama (SM+) berbareng Korea Investment Real Asset Management Co., Ltd. (KIRA) milik Kim Nam Goo.

"Pusat info baru ini bakal memberikan akomodasi dan jasa terbaik nan sangat krusial untuk memajukan transformasi digital di beragam sektor di Indonesia, termasuk keuangan, industri, pemerintahan, jasa publik, dan pendidikan," kata Franky, dikutip dari detikcom, Kamis (12/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sangat menghargai kemitraan dengan KIRA dalam inisiatif krusial ini," tegasnya.

Proyek info center ini dibangun di area pusat upaya Jakarta. Rencananya, pusat info tersebut bakal mulai beraksi pada pertengahan 2026 mendatang.

Tak hanya anak upaya Sinar Mas dan KIRA, proyek ini melibatkan PT LG Sinarmas Technology Solutions (LG Sinar Mas). Perusahaan patungan SM+ dan LG CNS itu bertindak sebagai konsultan teknis utama.

LG Sinar Mas mendapatkan mandat untuk merancang pusat info tersebut. Mereka juga ditugaskan menjadi operator akomodasi setelah info center ini beroperasi.

"Dengan support LG Sinar Mas, proyek pusat info ini bakal menawarkan jasa desain, operasional, dan servis manajemen pusat info andal nan bakal memberikan solusi dan nilai nan optimal bagi para pelanggannya," tutur Franky.

Fasilitas ini digadang-gadang sebagai salah satu nan paling mutakhir di Indonesia dan area sekitar. Ia mengatakan teknologi liquid cooling juga disiapkan untuk mengakomodir komputasi canggih, seperti artificial intelligence (AI).

CEO KIRA Kim Yong Sik optimistis dengan masa depan proyek tersebut. Menurutnya, info center ini bisa mendorong transformasi digital Indonesia secara signifikan.

"Kemitraan ini merupakan langkah krusial menuju pencapaian visi berbareng kami untuk menjadi pemimpin pasar pusat info di Indonesia," jelasnya.

[Gambas:Video CNN]

(skt/pta)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com