Kementerian ATR Inventarisasi Tanah Program 3 Juta Rumah ala Prabowo

Sedang Trending 3 jam yang lalu

CNN Indonesia

Kamis, 24 Okt 2024 21:00 WIB

Kementerian ATR/BPN melakukan inventarisasi lahan nan bakal digunakan untuk membangun 3 juta rumah nan diprogramkan Prabowo-Gibran. Kementerian ATR/BPN melakukan inventarisasi lahan nan bakal digunakan untuk membangun 3 juta rumah nan diprogramkan Prabowo-Gibran. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra).

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) tengah melakukan inventarisasi lahan nan bakal digunakan untuk membangun  3 juta rumah nan menjadi salah satu agenda utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Program ini diproyeksikan menghasilkan transaksi sekitar Rp400 triliun per tahun, menurut kajian internal PT Bank Tabungan Negara (BTN).

Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/PBN Suyus Windayana menjelaskan bahwa pihaknya sedang mengidentifikasi tata ruang dan area nan berpotensi untuk pembangunan perumahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sedang inventarisasi semua tata ruang, dimana saja kawasan-kawasan nan bisa dibangun perumahan. Nanti kita cek status tanahnya, andaikan itu tanah nan dimiliki oleh negara, kita bisa lakukan pembangunan segera," ujarnya saat ditemui dalam aktivitas FGD Pengembangan Reforma Agraria Badan Bank Tanah di Jakarta pada Kamis (24/10).

Program 3 juta rumah per tahun ini ditargetkan melangkah selama lima tahun masa kepemimpinan Prabowo-Gibran, dengan perkiraan pembangunan antara 500 ribu hingga 600 ribu unit rumah setiap tahunnya.

Dari jumlah tersebut, 1 juta unit bakal dibangun di perkotaan, sementara 2 juta unit bakal dibangun di wilayah pedesaan.

Wakil Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah menegaskan komitmennya untuk menuntaskan petunjuk Presiden Prabowo dalam merealisasikan program ini.

Ia mengatakan biaya untuk pembangunan 3 juta rumah itu berasal dari pemerintah maupun swasta dalam dan luar negeri. Ia menekankan nan terpenting adalah menyelesaikan backlog alias kekurangan pasokan kediaman nan mencapai 13 juta serta 26 juta pemukiman alias rumah nan tidak layak huni.

[Gambas:Video CNN]

(lau/agt)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com