Kementan Bidik Produksi Beras 32,29 Juta Ton Tahun Depan

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi beras mencapai 32,29 juta ton pada 2025, lebih mini dari sasaran produksi tahun ini.

"Pada 2025 Kementan menargetkan produksi komoditas utama sebagai berikut, beras 32,29 juta ton," ucap Wakil Menteri Pertanian Sudaryono dalam rapat kerja berbareng Komisi IV DPR RI, Kamis (12/9).

Target produksi beras pada 2025 lebih rendah dari sasaran tahun ini, ialah 35 juta ton. Namun, Sudaryono tak menjelaskan argumen turunnya sasaran produksi beras pada 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, dia menuturkan Kementan juga menargetkan produksi jagung sebanyak 16,68 juta ton pada 2025. Lalu, produksi kedelai ditargetkan mencapai 334 ribu ton.

Kemudian, sasaran produksi beragam cabe mencapai 3,08 juta ton, bawang merah 1,99 juta ton, kopi 772 ribu ton, dan kakao 641,4 ribu ton.

Selanjutnya, sasaran produksi tebu mencapai 36,4 juta ton, kelapa 2,88 juta ton, daging sapi alias kerbau 399,41 ribu ton, dan daging ayam 4,34 juta ton.

Di sisi lain, Komisi IV DPR RI menyetujui kenaikan pagu anggaran Kementan sebesar Rp21,46 triliun, sesuai hasil pembahasan RUU APBN TA 2025 oleh Banggar DPR RI. Dengan kenaikan ini alokasi anggaran untuk Kementan yang nan awalnya Rp7,9 triliun menjadi Rp29,37 triliun.

Sudaryono mengatakan dengan tambahan anggaran tersebut pihaknya mengusulkan alokasi biaya per program. Pertama, program kesiapan akses dan konsumsi pangan berbobot sebesar Rp20 triliun.

Kedua, program nilai tambahan dan daya saing industri Rp4,3 triliun. Ketiga, program pendidikan dan training vokasi Rp658,54 miliar.

"Dan keempat, program support manajemen Rp3,42 triliun," sambung Sudaryono.

Sementara itu, berasas komposisi per eselon I tambahan anggaran itu mencakup Rp1,39 triliun untuk Sekretariat Jenderal Kementan, Rp128,23 miliar untuk Inspektorat Jenderal Kementan, Rp7,18 triliun untuk Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, dan Rp902.98 miliar untuk Direktorat Jenderal Hortikultura.

Lalu, Rp407,2 miliar untuk Direktorat Jenderal Perkebunan, Rp3,39 triliun untuk Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Rp13,9 triliun untuk Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Rp1,12 triliun untuk Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, serta Rp932,24 miliar untuk Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

[Gambas:Video CNN]

(mrh/pta)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com