Ini Maskapai Asing Pertama Pakai Bioavtur Jelantah Buatan Pertamina

Sedang Trending 2 jam yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Pertamina (Persero) menyebut Virgin Australia Airlines menjadi maskapai internasional pertama nan memakai Sustainable Aviation Fuel (SAF),  bioavtur nan berasal used cooking oil (UCO) atau minyak jelantah.

Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya mengatakan penggunaan itu ditandai dengan seremoni First International Uplift pada perhelatan Bali International Airshow di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

"Momen penyaluran pertama SAF di Bandara Ngurah Rai ini menandai bahwa Indonesia dapat beradaptasi dengan tuntutan bauran daya di industri penerbangan internasional, di mana saat ini SAF menjadi solusi jangka menengah bagi penerbangan untuk mengurangi jejak karbon, tanpa memerlukan perubahan pada pesawat, prasarana bandara, alias rantai pasokan bahan bakar jet," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (18/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maya menyatakan SAF nan disalurkan sudah merujuk framework sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation( CORSIA) dan Renewable Energy Directive-European Union (RED-EU).

Selain itu, SAF telah memenuhi standar internasional nan diatur oleh American Society of Testing and Materials (ASTM) dan terjamin kondusif lantaran sudah termasuk sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF) nan dapat diklaim kepada International Civil Aviation Organization (ICAO).

"Langkah baru menuju penerbangan berkepanjangan ini bisa mengurangi emisi karbon dari bahan bakar fosil, lantaran SAF Pertamina merupakan perpaduan dari 38,43 persen synthetic kerosene nan diproduksi dari minyak jelantah alias Used Cooking Oil (UCO) dan 61,57 persen avtur nan berasal dari fosil," tambahnya.

General Manager Sustainability Virgin Australia, Fiona Walmsley, pada kesempatan nan sama mengatakan kerja sama ini merupakan langkah awal antara Indonesia dan Australia dalam upaya mewujudkan sasaran Net Zero Emission di kedua negara.

"Dengan berdampingan tangan, Indonesia dan Australia berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon dan mengimplementasikan solusi ramah lingkungan nan inovatif. Kolaborasi ini menunjukkan tekad untuk membangun masa depan sektor aviasi nan lebih berkepanjangan dan bersih," kata Fiona.

Sebanyak kurang lebih 160 kiloliter SAF disalurkan kepada Pesawat Boeing 737 milik Virgin Australia pada gelaran Bali International Airshow untuk dua hari penerbangan Virgin Australia di Ngurah Rai, ialah pada 18 hingga 19 September 2024. Sebagai informasi, Virgin Australia turut melayani rute penerbangan dari Denpasar ke Brisbane, Melbourne, Sydney, dan Gold Coast.

SAF nan disalurkan di Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai dikelola menggunakan metode chain of custody jenis mass balance. Dalam metode ini, produk avtur konvensional berbahan bakar fosil dicampurkan dengan bahan bakar terbarukan (SAF) dalam tangki nan sama lantaran keduanya mempunyai spesifikasi teknis nan serupa. Meskipun dicampur, pencatatan dan pembukuan avtur dan SAF dilakukan secara terpisah.

Penyaluran SAF ke pasar dunia menjadi komitmen nyata PT Pertamina Patra Niaga nan secara garang mendorong transisi daya di sektor aviasi dan mendukung sasaran Net Zero Emission Indonesia tahun 2060. SAF, nan diproduksi dari limbah, diolah di kilang berbarengan dengan bahan bakar fosil untuk menghasilkan bahan bakar sintetis rendah karbon, mengurangi emisi karbon hingga 84% dibandingkan bahan bakar jet konvensional, serta telah disertifikasi ISCC CORSIA dan ISCC RED-EU.

[Gambas:Video CNN]

(agt/pta)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com