Liputan6.com, Jakarta - Indonesia disebut sebagai negara paling mager (malas gerak) di dunia. Pasalnya menurut info dari penelitian dari Universitas Stanford, orang Indonesia rata-rata hanya melangkah sebanyak 3.500 langkah per hari.
Jumlah rata-rata langkah ini jauh di bawah rata-rata dunia ialah 5.000 langkah per hari. Hal ini membikin Indonesia jadi negara dengan tingkat aktivitas bentuk terendah di dunia.
Brand teknologi nan konsentrasi pada pengukuran kebugaran, Garmin, pun membujuk masyarakat Indonesia untuk keluar dari style hidup sedentari namalain mageran dan beranjak ke style hidup aktif nan lebih sehat.
Pasalnya, style hidup mager ini memberikan akibat pada kesehatan bentuk dan mental. Berbagai akibat penyakit pun bisa ditimbulkan dari style hidup minim aktivitas, mulai dari obesitas, penyakit jantung, glukosuria jenis 2, hingga masalah mental seperti stres, kecemasan, hingga depresi.
Berbekal teknologi-teknologi nan telah dikembangkan, vendor kebugaran dan smartwatch Garmin menyoroti peran aktivitas bentuk untuk mengurangi stres dan meningkatkan kebugaran.
Berdasarkan penelitian, aktivitas bentuk seperti melangkah kaki pun bisa merangsang hormon endorfin. Hormon nan membantu kurangi stres dan meningkatkan emosi bahagia.
Garmin belum lama ini menggaungkan kampanye #BeMoreBeHealthier, membujuk wanita pekerja kantoran untuk memperhatikan kesehatan, dengan mengintegrasikan aktivitas fisik nan mudah dalam rutinitas sehari-hari.
Polusi udara menjadi masalah serius nan dapat mengganggu kesehatan dan kualitas hidup masyarakat. Oleh lantaran itu, mencari udara bersih di sekitar kita menjadi krusial untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan sehari-hari.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.