Liputan6.com, Jakarta - Secara realistis, Irak memang bukanlah bidikan Timnas Indonesia nan mencari tiga nomor untuk melaju ke fase selanjutnya pada kualifikasi Piala Dunia 2026 area Asia.
Walau Tim Garuda mengalami peningkatan pada ranking FIFA dengan menduduki urutan 134, Singa Mesopotamia tetaplah jauh lebih superior. Irak berada di posisi 58 pada daftar teranyar, terbaik ketujuh antara negara Asia.
Secara historis, Timnas Indonesia juga punya rekor minor di hadapan Irak. Merah Putih kandas berhasil pada delapan pertemuan sebelumnya, tujuh berupa kekalahan.
Meski begitu, ada nada optimisme nan menyeruak di dalam Indonesia jelang duel terbaru. Sukses menorehkan sejarah usai mencapai babak gugur Piala Asia 2023, keberhasilan meraih kemenangan dobel atas Vietnam, plus kiprah tim U-23 nan nyaris menggenggam tiket Olimpiade Paris 2024, membikin Indonesia lebih percaya diri.
Ditambah support puluhan ribu suporter nan memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta, pasukan Shin Tae-yong punya argumen untuk bisa meraih membawa pulang tiga poin.
Realita nyatanya tidak dapat dibohongi. Keyakinan Indonesia terlihat pada keahlian mengimbangi Irak tanpa gol di babak pertama. Namun, akhirnya Tim Garuda tetap tumbang 0-2 akibat gol Aymen Hussein dan Ali Jasim selepas jeda. Nestapa tuan rumah komplit dengan kartu merah nan diterima Jordi Amat.
* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Angkat Moril Usai Kecewa
Kini Timnas Indonesia kudu menerima kondisi itu dan konsentrasi pada tugas selanjutnya. Jalan Skuad Garuda melaju ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 area Asia tetap terbuka, asalkan mengalahkan Filipina pada partai pamungkas Grup F di SUGBK pada Selasa 11 Juni 2024. Di sinilah kesempatan sebenarnya Indonesia untuk mencari poin nan dibutuhkan.
Tugas pertama Shin Tae-yong adalah mengangkat moril pemain menyusul kekecewaan nan dialami. Terutama bagi kiper Ernando Ari Sutaryadi nan begitu terpukul membikin blunder sehingga berbuah gol kedua Irak.
"Memang tampak Nando tampak kesal. Saya tak bakal ajak dia bicara beberapa hari ke depan, lantaran Nando juga orangnya mudah kepikiran. Semoga beberapa hari ke depan kondisinya membaik," ungkap Shin Tae-yong pada bertemu pers usai laga melawan Irak.
Setelahnya mempersiapkan teknis tim. Absennya Jordi Amat akibat hukuman disiplin semestinya tidak jadi masalah mengingat tetap ada Jay Idzes. Baru saja membawa Venezia promosi ke Serie A, Idzes tentu punya motivasi unik untuk memberi kesuksesan serupa bagi Indonesia.
Opsi di sisi sekarang pertahanan juga bertambah dengan tersedianya Calvin Verdonk, nan bakal bersaing melawan Shayne Pattynama dan Pratama Arhan. Nathan Tjoe-A-On juga dapat mengisi posisi tersebut, meski belakangan Shin Tae-yong kerap menurunkannya sebagai gelandang tengah.
"Verdonk pemain nan bagus. Saya sudah kenal dia lantaran main di Belanda. Dia betul-betul pemain bagus. Saya bisa belajar darinya untuk mengasah keahlian dan ketangguhan," ungkap Shayne Pattynama.
Filipina Mengancam Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Setelah mempersiapkan diri, Indonesia layak mencermati keahlian Filipina. Lawan kandas meraih kemenangan dalam enam pertandingan internasional terakhir, lima di antaranya tumbang. Namun, satu-satunya kesuksesan menghindari kekalahan itu diraih saat mengimbangi Indonesia pada pertemuan pertama Grup F di Manila, November lalu.
Hasil tersebut memperpanjang laju Filipina mengimbangi Indonesia, dengan hanya sekali takluk di lima duel terakhir. Meski begitu, secara keseluruhan rekor pertemuan tetap menunjukkan kekuasaan Indonesia, nan meraih 20 kemenangan dalam 26 laga dan hanya kalah sekali.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut Filipina mempunyai semangat baru di bawah kepemimpinan presiden federasi anyar federasi John Gutierrez. Berkuasa sejak 25 November 2023, mengambil kebijakan strategis pertama berupa penunjukkan Tom Saintfiet sebagai nakhoda tim nasional.
"Filipina tidak seperti dulu dan juga potensi untuk memberi ancaman karena kita hanya seri 1-1 saat bermain tandang. Saya yakin, Filipina nan sekarang berbeda dengan nan dahulu. Ketua Umum Filipina Football-nya baru, dan menyampaikan mau seperti Indonesia. Jadi jangan memandang Filipina sebagai tim nan rendah. Jadi kembali kudu pertimbangan agar kita lolos ke babak berikut dengan meraih kemenangan," pesan Erick Thohir.
Erick Thohir merujuk strategi Filipina nan mencari pemain keturunan untuk memperkuat Azkals. Setelah gelombang pertama melalui kehadiran Neil Etheridge, Kevin Ingreso, hingga Patrick Reichelt, kebanyakan skuad Filipina sekarang berisi penggawa nan lahir di luar negeri.
Daftarnya mencakup Griffin McDaniel, Alex Monis, Michael dan Matthew Baldisimo, Adrian Ugelvik, Jesper Nyholm, Santiago Rublico, Zico Bailey, Oskari Kekkonen, Dylan Demuynck, Jesse Curran, Scott Woods, Kristofer Reyes, Simen Lyngbo, Kevin Ray Mendoza, Paul Tabinas, hingga Anthony Pinthus.
Starting eleven Filipina saat dikalahkan Vietnam 2-3 pada penampilan terbaru, Selasa 6 Juni 2024), apalagi terdiri dari pemain diaspora.
Skenario Lain Timnas Indonesia Lolos ke Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Hanya waktu nan bisa menjawab apakah Indonesia bakal mengalahkan Filipina. Kemenangan di laga tersebut membikin Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan tidak perlu tergantung pada tim lain.
Kegagalan menaklukkan Azkals memang tidak berfaedah hariakhir bagi Tim Garuda. Mereka bakal tetap melangkah ke putaran ketiga kualifikasi jika Vietnam kandas memetik hasil nan dibutuhkan. Skenario tersebut sangat terbuka lantaran The Golden Stars bakal melawat ke markas Irak.
Jika bermain seri kontra Filipina, Indonesia lolos jika Vietnam maksimal memetik satu poin melawan Irak. Kalau tumbang dari Filipina, Merah Putih melaju asalkan Vietnam juga menyerah.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.