CNN Indonesia
Rabu, 11 Sep 2024 11:40 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Harga minyak mentah melambung pada perdagangan Rabu (11/9) lantaran kekhawatiran tentang Badai Tropis Francine di Teluk Meksiko bakal mengganggu pasokan Amerika Serikat (AS)
Gara-gara musibah alam ini, beberapa akomodasi produksi telah ditangguhkan.
Minyak mentah Brent berjangka naik 39 sen alias 0,6 persen menjadi US$69,58 per barel. Sementara minyak mentah WTI AS berada pada US$66,19 per barel usai naik 44 sen alias 0,7 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga minyak bangkit usai kemarin sempat jatuh nyaris US$3 per barel gara-gara negara penghasil minyak (OPEC+) merevisi soal perkiraan turunnya permintaan dunia pada tahun ini dan tahun depan.
"Investor menyesuaikan posisi mereka setelah penurunan tajam pada Selasa," kata Hiroyuki Kikukawa, Presiden NS Trading, unit dari Nissan Securities kepada Reuters.
Pusat Badai Nasional AS mendorong masyarakat Louisiana untuk mengungsi ke pedalaman untuk mengantisipasi Badai Tropis Francine. Selain itu, perusahaan minyak dan gas untuk menutup produksi mereka di Teluk Meksiko.
Sekitar 24 persen produksi minyak mentah dan 26 persen produksi gas alam di Teluk Meksiko AS terhenti akibat angin besar tersebut.
Padahal minyak sempat jatuh lantaran OPEC+ memprediksi permintaan minyak bumi naik sebesar 2,03 juta barel per hari (bph) pada 2024. Angka ini turun dari perkiraan bulan lampau ialah 2,11 juta bph.
OPEC+ juga memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan dunia pada 2025 menjadi 1,74 juta bph, padahal sebelumnya diperkirakan mencapai 1,78 juta bph.
[Gambas:Video CNN]
(pta/pta)