tim | CNN Indonesia
Jumat, 15 Nov 2024 11:02 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Harga minyak mentah bumi turun tipis pada perdagangan Jumat (15/11) lantaran kekhawatiran nan berlebihan mengenai banjir pasokan.
Pemicu pelemahan nilai minyak lainnya adalah penguatan dolar AS.
Harga minyak mentah berjangka Brent turun 30 sen alias 0,41 persen menjadi US$72,26 per barel. Sementara nilai minyak mentah berjanhka West Texas Intermediate AS turun 25 sen alias 0,36 persen ke US$68,45 per barel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk minggu ini, Brent diperkirakan turun sekitar 2,2 persen sementara WTI AS diramal jatuh 2,7 persen.
Kemarin, Badan Informasi Energi (EIA) mengatakan persediaan minyak mentah AS minggu lampau naik 2,1 juta barel. Angka ini jauh lebih banyak dari ekspektasi analis nan hanya 750 ribu barel.
AIA juga mencatat stok bensin turun 4,4 juta barel minggu lampau ke level terendah sejak November 2022.
Analis ANZ Daniel Hynes mengatakan tanda-tanda permintaan nan lebih kuat mendukung nilai minyak tetapi dibayangi anjloknya permintaan minyak menekan harga.
"Harga berada di bawah tekanan setelah pasar diingatkan tentang prospek permintaan nan suram," kata Hynes dikutip Reuters.
Badan Energi Internasional memperkirakan pasokan minyak dunia bakal melampaui permintaan pada 2025. Permintaan minyak tahun ini sebesar 920 ribu barel per hari. Perkiraannya, tahun depan kondisinya tak banyak berubah, sekitar 990 ribu barel per hari.
Pasokan minyak 'banjir' apalagi jika Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutu seperti Rusia (OPEC+) memangkas produksi.
Ketakutan banjir pasokan ini disebabkan produksi AS dan negara non-OPEC lainnya jauh melampaui permintaan minyak. Permintaan dari China, India dan area lain melemah.
Penguatan dolar AS usai kemenangan Donald Trump di Pilpres AS juga turut memukul harga. Penguatan dolar AS membikin komoditas nan diperjualbelikan dengan dolar AS bakal lebih mahal bagi pemegang mata duit lain. Hal ini dapat mengurangi permintaan.
[Gambas:Video CNN]
(pta/pta)