Harga Minyak Bersiap Menanjak Usai The Fed Pangkas Suku Bunga

Sedang Trending 2 jam yang lalu

CNN Indonesia

Jumat, 20 Sep 2024 10:14 WIB

Harga minyak mentah bumi condong stabil pada perdagangan Jumat (20/9) tetapi berada di jalur naik usai The Fed pangkas suku bunga. Harga minyak mentah bumi condong stabil pada perdagangan Jumat (20/9) tetapi berada di jalur naik usai The Fed pangkas suku bunga. Ilustrasi kilang. Foto: iStock/zorazhuang)

Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak mentah dunia condong stabil pada perdagangan Jumat (20/9) tetapi berada di jalur naik setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed memangkas suku kembang 50 pedoman point (bps).

Selain itu, penurunan stok minyak dunia juga dipercaya bakal mengerek permintaan nilai minyak, sehingga nilai juga terangkat.

Mengacu laporan Reuters, nilai minyak mentah berjangka Brent turun tipis 19 sen alias 0,3 persen menjadi US$73,69 per barel. Sementara, minyak mentah WTI AS justru naik meski tipis pula sebesar 6 sen ke US$72,01 per barel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

The Fed memangkas suku kembang 50 bps pada Rabu lampau (18/9). Pemangkasan suku kembang AS biasanya meningkatkan aktivitas ekonomi dan permintaan energi.

Di sisi lain, beberapa analis memandang pemangkasan besar tersebut sebagai tanda pasar tenaga kerja AS tengah lemah.

Persediaan minyak mentah di AS, produsen minyak terbesar di dunia, turun ke level terendah dalam satu tahun pada minggu lalu.

Analis Citi memandang rendahnya stok minyak AS bakal mendorong nilai minyak mentah Brent di kisaran US$70 hingga US$75 per barel di kuartal berikutnya.

Mendidihnya nilai minyak mentah juga didukung oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Walkie-talkie nan digunakan oleh milisi Hizbullah di Lena meledak pada Rabu, menyusul ledakan massal pager serupa pada hari sebelumnya.

Insiden tersebut memicu ekspansi bentrok di Timur Tengah, nan merupakan produsen utama minyak. Imbasnya, pasokan terganggu.

Namun, lemahnya permintaan China akibat perlambatan ekonomi di negaranya bakal mengerem laju kenaikan nilai minyak.

Pertumbuhan produksi industri China juga melambat ke level terendah dalam lima bulan bulan lalu, dan penjualan satuan serta nilai rumah baru semakin melemah.

[Gambas:Video CNN]

(pta)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com