Hadapi Krisis, ESDM Jalankan Mandat Jokowi Siapkan Cadangan BBM-LPG

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

CNN Indonesia

Rabu, 11 Sep 2024 05:30 WIB

Kementerian ESDM mengakui tengah menyiapkan persediaan BBM hingga LPG untuk menghadapi krisis alias kondisi kritis Indonesia di kemudian hari. Kementerian ESDM mengakui tengah menyiapkan persediaan BBM hingga LPG untuk menghadapi krisis alias kondisi kritis Indonesia di kemudian hari. ( CNN Indonesia/Safir Makki).

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian ESDM mengakui tengah menyiapkan persediaan bahan bakar minyak (BBM) hingga liquefied petroleum gas (LPG) untuk menghadapi krisis alias kondisi kritis Indonesia di kemudian hari.

Ini merupakan mandat dari Presiden Joko Widodo. Arahan tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 96 Tahun 2024 tentang Cadangan Penyangga Energi nan terbit 2 September 2024 lalu.

Penjelasan ini diungkap Direktur Konservasi Energi Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cadangan penyangga daya sudah ditetapkan perpres-nya," kata Hendra dalam Indonesia Energy Forum 2024 di Jakarta Selatan, Selasa (10/9).

"Sehingga kita punya semacam akomodasi penyimpanan andaikan negara dalam keadaan kritis, punya persediaan beragam jenis BBM," tambahnya.

Namun, Hendra tak bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai penyiapan persediaan itu. Ia menekankan perihal tersebut bukan wewenangnya selaku pejabat EBTKE.

Memang ada sejumlah jenis daya nan dicadangkan Pemerintah Indonesia. Ini tertuang dalam Pasal 6 Perpres Nomor 96 Tahun 2024.

Pertama, BBM jenis bensin alias gasoline sejumlah 9,64 juta barel. Kedua, LPG sebanyak 525,78 ribu metrik ton. Ketiga, 10,17 juta barel minyak bumi.

[Gambas:Video CNN]

"Waktu CPE sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf c merupakan lama waktu nan ditentukan untuk memenuhi jumlah CPE sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, sampai dengan kurun waktu 2035 nan dipenuhi sesuai dengan keahlian finansial negara," tulis pasal 7 beleid tersebut.

Kementerian ESDM lantas mengutip info Dewan Energi Nasional (DEN) soal indeks ketahanan energi. Hendra mengatakan Indonesia tetap dalam kondisi tahan.

Ia merinci ada beberapa tingkatan mengenai kondisi ketahanan daya Indonesia. Ini mencakup sangat rentan, rentan, kurang tahan, tahan, dan sangat tahan.

"Kalau kita lihat di 2023 indeks ketahanan daya kita dalam kondisi tahan, 6,64 indeksnya. Jadi, Dewan Energi Nasional (DEN) sudah merilis gimana kita punya indeks," tandas Hendra.

[Gambas:Video CNN]

(skt/agt)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com