Ditengah Isu Panas Politik, Pemdes Kertamulya Bandung Barat Salurkan Beras Bulog ke 800 KPM

Sedang Trending 2 hari yang lalu

SekitarKita.idPemerintah Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), berbareng Puskesos dan PT. Pos Indonesia menyalurkan support beras Bulog kepada penduduk Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Penyaluran beras Bulog dilakukan ditengah tahapan kampanye jelang pemilihan kepala wilayah (Pilkada) 2024, dimana rumor panas politik bermunculan dugaan support beras nan mengatasnamakan pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Bandung Barat.

Pelaksanaan penyaluran beras Bulog berjalan sukses dan kondusif nan diselenggarakan di GOR Serba Guna Desa Kertamulya nan sudah tertata sesuai antrian agenda menurut RT/RW setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Desa Kertamulya, Farhan Fauzi menyampaikan adanya penyaluran bansos ini sebagai salah satu barometer untuk menstabilisasikan nilai beras dari pemerintah melalui Badan Pangan Nasional ialah Perum Bulog dalam penyaluran support pangan corak beras.

“Tak ada sangkutannya dengan politik alias ditunggangi politik, kami hanya menyalurkan support dan alhamdulillah sebanyak lebih kurang 800 KPM dan setiap KPM mendapatkan 10 kilogram support beras dari Bulog,” kata Farhan, Selasa 15 Oktober 2024.

Ia menambahkan, adanya support pangan dalam corak beras disalurkan sesuai tupoksi dari pusat.

Untuk itu, dirinya selaku Kades dan mewakili masyarakat mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat terutama Kemensos RI dan lembaga keterkaitan atas bantuannya untuk masyarakat sebagai ketahanan pangan nasional juga sebagai salah satu upaya untuk menekan nilai beras di pasaran.

“Kami support berbareng penduduk sangat terbantu dengan adanya beras dari Bulog di saat para petani merasakan puso dan tandus panjang nan belum bisa cocok ditanam untuk kebutuhan sehari-hari,” ucapnya.

Ia menyebut, desa memberikan kemudahan bagi masyarakat di wilayah Kertamulya untuk mengambil pembagian support beras Bulog dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Barat nan di proses dengan pendataan langsung ke penerima bantuan.

“Jadi kami menyediakan tempat untuk pengambilan pembagian support Beras Bulog ini agar memudahkan masyarakat penerima support khususnya untuk Lansia dan Balita agar mudah untuk tidak berdempetan nan biasa mengambil di Kantor Pos,” ungkapnya.

“Kami juga hanya menerima penerima support dan pelayanan, kami pun berupaya agar memudahkan penduduk lansia apalagi untuk tidak mengantri berdempetan di instansi pos dengan mengintruksikan kepada masing-masing pengurus RW agar penduduk hanya membawa Kartu Keluarga (KK) nan sudah terdata dari dinas ke instansi pos, dan kami sebagai pengurus desa hanyalah pihak ke 2 nan berinisiatif membantu warga,” tandasnya.

Sebelumnya, support beras Bulog di wilayah Kecamatan Rongga KBB beredar foto salah satu Paslon bupati dan wakil bupati.

Dugaan kecurangan itu mencuat usai pembagian sembako berjenis beras Bulog seberat 10 Kg, dilengkapi dengan poster Paslon nomor urut 2 Jeje Richie Ismail dan Asep Ismail viral bertebaran di group WhatsApp.

Usut punya usut, pembagian support beras Bulog itu terjadi di wilayah Kampung Langkob RT01/RW04, Desa Bojongsalam, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada Minggu (13/10/024).

 spesial )

“Betul itu di Desa Bojongsalam infomasinya, lebih detailnya lagi bisa ke desa langsung alias ke masyarakat (penerima beras Bulog),” kata penduduk nan enggan disebutkan namanya saat dihubungi Sekitarkita.id.

Ia mengatakan, jika terbukti, perihal itu masuk dalam kategori pelanggaran Pilkada, dimana support pemerintah disangkut pautkan dengan pasangan calon bupati dan wakil Bupati. Jelas bakal ada nan dirugikan dan juga di untungkan.

“Ya jelas itu pelanggaran Pilkada, silahkan telusuri dulu dugaan pelanggaran itu, jika memang betul silahkan ditindak sesuai norma nan bertindak laporkan Bawaslu,” ujarnya.

Sampai buletin ini dilansir, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) KBB tetap kesulitan melacak siapa nan menyebarkan foto tersebut. Bawaslu KBB menyatakan dugaan pelanggaran Pilkada itu masin minim bukti dan saksi.

Tautan sumber

Sumber sekitarkita.id politik
sekitarkita.id politik