Deretan Komentar Pedas Media Vietnam soal Stadion di Surabaya saat Piala AFF U-19 2024: Bau Sampah hingga Masalah Penerangan

Sedang Trending 3 bulan yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Stadion di Surabaya menuai sejumlah komentar miring dari media Vietnam The Thao 247 saat penyelenggaraan Piala AFF U-19 2024.

Ada setidaknya 2 keluhan nan sejauh ini dilontarkan, mulai dari aroma sampah di sekitar Stadion Gelora Bung Tomo hingga masalah penerangan kala tim muda The Golden Star bertanding dalam laga perdana grup B melawan Myanmar di Stadion Gelora 10 November.

Seperti diketahui, kota Surabaya sebelumnya memang telah ditunjuk menjadi tuan rumah arena Piala AFF U-19 2024. Kompetisi tersebut dimainkan di 2 venue utama, ialah Stadion Gelora Bung Tomo dan Stadion Gelora 10 November.

Tim-tim grup A, termasuk Indonesia, kebagian menggelar pertandingan di GBT. Lokasi tersebut nantinya juga bakal digunakan untuk menghelat partai semifinal dan final arena sepak bola muda Asia Tenggara.

Sementara itu, grup B nan dihuni Vietnam, serta grup C mendapat jatah menggelar pertandingan di Stadion Gelora 10 November. Walau demikian, ada satu pertandingan The Golden Star nan bakal berjalan di GBT ialah matchday ketiga melawan Laos pada Rabu, 24 Juli mendatang.

Berita video terlihat suasana sunyi tetap tergambar di Stadion Gelora 10 November, nan menjadi salah satu venue Piala AFF U-19 2024.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Media Vietnam Komentari Bau Sampah GBT

Meski timnasnya belum mulai bertanding di Stadion Gelora Bung Tomo, media Vietnam sudah santer melontarkan komentar pedas soal venue penyelenggaraan Piala AFF U-19 2024 di Surabaya.

The Thao 247 dalam laporannya nan diunggah Rabu (17/7/2024) lampau menyoroti keadaan GBT nan dekat dengan PLTSa Benowo. Dalam headline-nya, mereka apalagi menulis "Vietnam U-19 kudu bermain di dekat tempat pembuangan sampah di Indonesia".

Lebih lanjut, media nan sama juga menuturkan para pemain muda The Golden Star bisa terdampak saat melakoni persaingan karena kudu mencium aroma busuk dari area di sekitar stadion.

"Sesuai agenda penyelenggara, Vietnam U-19 bakal menghadapi Laos U-19 di Stadion Gelora BUng Tomo dalam laga pemungkas grup B Piala AFF U-19. Menariknya, stadion ini terletak sangat dekat dengan area pengolahan limbah berjulukan Benowo, dengan jarak hanya beberapa ratus meter," tulis The Thao 247.

"Harus bermain di dekat TPA pasti bakal berakibat pada para penggawa akibat aroma busuknya. Indonesia juga telah mempertimbangkan pilihan untuk mengatasi aroma sampah dengan menyebarkan bahan kimia ke permukaan, tetapi perihal ini tidak terlalu efektif," sambung laporan nan sama.

Pemkot Sudah Siapkan Skema Pembuangan Sampah di Dekat GBT

Adapun sebelum mendapat komentar miring dari media Vietnam, pemerintah kota Surabaya sebenarnya sudah menyiapkan sistem pembuangan sampah ke PLTSa Benowo agar tak mengganggu jalannya kompetisi.

Wali Kota Eri Cahyadi, dalam laporan kanal Surabaya Liputan6.com, mengeklaim pihaknya telah meminta agar pembuangan sampah ke TPA Benowo hanya dilakukan selesai pertandingan Piala AFF U-19 dan bakal berhujung setiap pukul 10.00 WIB.

Pemkot juga meminta pengelola PLTSa menutup tumpukan sampah dengan geomembran demi menghindari gas nan ditimbulkan dari sampah keluar ke area sekitar.

"Jam pembuangan sampah juga berpengaruh di dalam stadion waktu menonton sepak bola. Jadi (sampah) ditutup geomembran. Tidak ada sampah nan terbuka ketika bakal ada pertandingan," ujarnya pada Rabu (17/7/2024) lalu.

"Nanti ada satu tempat, space area terbuka untuk membuang sampah sampai jam 10.00 WIB. Jam operasional diatur. Jadi tidak sebelum pertandingan, tetapi setelah pertandingan baru membuang sampah di sana. Setelah itu ditutup dengan membran, tidak ada lagi nan membuang sampah," jelas dia.

Ganti Soroti Stadion Gelora 10 November

Namun, pasca berlalunya masalah aroma sampah di Stadion GBT, media Vietnam The Thao 247 gantian menyoroti kesiapan Stadion Gelora 10 November. Hal itu menyusul adanya masalah penerangan saat skuad muda The Golden Star menantang Myanmar di laga pedana.

Mengutip laporan The Thao 247, kualitas pencahayaan selama pertandingan tergolong jelek karena lapangan hanya diterangi sinar di kedua ujung gawang. Sementara itu, bagian tengah lapangan nyaris gelap.

"Vietnam U-19 direpotkan oleh tuan rumah Indonesia lantaran bermain di stadion nan gelap," tulis media tersebut dalam headline pemberitaannya.

"Pelatih Hua Hien Vinh dan timnya bertandingan di Stadion Gelora 10 November (pada Kamis, 18 Juli). Namun, kualitas persaingan di stadion ini cukup buruk, terutama kualitas pencahayaan."

"Kedua tim, Vietnam U-19 dan Myanmar U-19 bermain dalam kondisi cukup gelap. Lapangan hanya diterangi sinar dari kedua ujung gawang, namun bagian tengah tidak terjamin," tambah laporan nan sama.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga sempat memberi penjelasan mengenai masalah ini. Dia menjelaskan situasi itu terjadi akibat adanya lampu nan kudu dimatikan akibat panas berlebih. Namun, kondisi itu menurutnya sudah teratasi dan masalah penerangan telah diperbaiki.

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber liputan6.com olaraga
liputan6.com olaraga