China Terkuak Simpan Cadangan 5 Juta Ton Mineral Tanah Jarang

Sedang Trending 2 hari yang lalu

CNN Indonesia

Senin, 16 Sep 2024 17:45 WIB

China terkuak mengamankan persediaan 5 juta ton mineral tanah jarang. Cadangan itu ditemukan di perfektur otonom Liangshan Yi. China terkuak mengamankan persediaan 5 juta ton mineral tanah jarang. Cadangan itu ditemukan di perfektur otonom Liangshan Yi. (istockphoto/ Rawpixel).

Jakarta, CNN Indonesia --

China bersiap untuk lebih mengamankan persediaan mineral tanah jarang. Ada sekitar 5 juta ton logam nan berpotensi meningkatkan persaingan internasional.

Dalam sebuah simposium pekan lalu, para mahir logam tanah jarang (rare earth) menyebut telah ditemukan nyaris 5 juta ton logam tanah jarang di prefektur otonom Liangshan Yi.

"Menghadapi situasi baru persaingan internasional... grup ini bakal tetap mengutamakan kepentingan negara, untuk memberikan kontribusi baru nan signifikan dalam menjaga keamanan sumber daya tanah jarang China," kata China Rare Earth Group dalam sebuah situs resmi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rare earth namalain logam tanah jarang merupakan logam langka dan hanya sedikit negara nan memilikinya. China jadi salah satu produsen terbesar di bumi nan mencakup 17 oksida logam dengan 44 juta ton endapan.

Melansir dari SCMP logam tanah jarang sangat krusial untuk pengembangan teknologi listrik, turbin angin, robot dan senjata militer.

Sementara itu Pak Helin, ahli ekonomi dan penasihat Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi, berbicara temuan besar ini bakal meningkatkan kelebihan sumber daya Tiongkok di pasar tanah jarang global.

"Meskipun mengkonsolidasikan kelebihan sumber daya sangat penting, industri tanah jarang Tiongkok juga kudu berkembang ke sektor hilir, meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya, dan meningkatkan kelebihan teknologi perusahaan," kata Pan.

Bulan lalu, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi serta Kementerian Sumber Daya Alam bersama-sama menetapkan pemisah atas untuk produksi tambang tanah jarang gelombang kedua tahun ini sebesar 135 ribu ton dan peleburan sebesar 127 ribu ton.

Kombinasi dengan gelombang pertama, kedua gelombang menghasilkan 270 ribu ton dan 254 ribu ton nan menunjukkan peningkatan sebesar 5,9 persen dan 4,2 persen.

Kemudian dalam 8 bulan pertama tahun ini, ekspor logam tanah jarang Tiongkok naik 6,4 persen year-to-year jadi 38.755 ton. Sementara nilai ekspor ambruk jadi 40,2 persen jadi US$341,2 juta.

(els/agt)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com