China Kucurkan Rp8.713 T Atasi Krisis Sektor Properti

Sedang Trending 13 jam yang lalu

CNN Indonesia

Kamis, 17 Okt 2024 21:00 WIB

China bakal menggelontorkan pembiayaan Rp8.713 triliun untuk mengatasi krisis nan menimpa sektor properti mereka. China bakal menggelontorkan pembiayaan Rp8.713 triliun untuk mengatasi krisis nan menimpa sektor properti mereka. (REUTERS/FLORENCE LO).

Jakarta, CNN Indonesia --

China bakal melipatgandakan jumlah pembiayaan yang disediakan untuk proyek-proyek perumahan nan masuk dalam whitelist alias daftar putih menjadi 4 triliun yuan alias setara Rp8.713,95 triliun (asumsi kurs Rp2.178 per yuan China).

Hal tersebut diumumkan pemerintah China pada Kamis (17/10), menjadi langkah terbaru untuk memulihkan krisis di sektor properti negara tersebut.

Menteri Perumahan dan Pembangunan Perkotaan-Pedesaan China Ni Hong mengatakan bahwa sejumlah langkah lain juga bakal ditempuh untuk membangun kembali 1 juta desa di seluruh Negeri Tirai Bambu itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, dia tak merinci lebih lanjut mengenai skala pendanaan untuk pembangunan itu.

"(Kami) sangat percaya diri dengan pemulihan pasar real estat, dan kami bakal konsentrasi pada penerapan di masa depan," ujar Ni Hong di Beijing, China, melansir CNN.

Ia mengatakan bahwa pasar perumahan telah mencapai titik terendah setelah tiga tahun. Hal tersebut berasas info per Oktober nan menunjukkan lonjakan penjualan properti.

Pemerintah China belakangan telah mengerahkan upaya-upaya untuk menstabilkan pasar real estat setelah krisis nan dipicu oleh pemberangusan terhadap pinjaman nan berlebihan. Setelah sempat menjadi titik terang dalam perekonomian China, pasar properti sekarang menjadi lesu.

Sebelumnya, pemerintah China mengumumkan bakal mengizinkan pemerintah wilayah untuk menggunakan biaya dari kuota obligasi pemerintah nan tidak teralokasi dan meningkatkan plafon utang demi membantu menopang pasar properti.

Pada akhir September, suku kembang hipotek untuk peminjam perorangan juga dipangkas rata-rata 0,5 poin persentase, dan rasio duit muka minimum untuk pembelian rumah kedua juga diturunkan menjadi 15 persen dari 25 persen.

Sementara para pejabat setempat mengumumkan daftar 'whitelist' proyek-proyek perumahan nan memenuhi syarat untuk dibiayai.

Wakil Direktur Administrasi Pengaturan Keuangan Nasional China Xiao Yuanqi mengungkap pinjaman untuk proyek dalam daftar tersebut telah mencapai 2,23 triliun yuan China alias setara Rp4.861 triliun.

Namun beberapa analis mengatakan bahwa langkah-langkah nan telah diambil sejauh ini tidak bakal cukup untuk mengatasi krisis properti di China dalam waktu dekat.

"Ini adalah peledak waktu nan bakal menyantap waktu bertahun-tahun, apalagi mungkin puluhan tahun, untuk menjinakkannya," kata Stephen Innes, managing mitra di SPI Asset Management.

"Tidak peduli berapa banyak duit alias upaya nan mereka lakukan, masalah ini tidak bakal selesai dalam waktu dekat," katanya.

[Gambas:Video CNN]

(del/agt)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com