Cara Perkecil Risiko Simpan Uang di Saham hingga Reksa Dana

Sedang Trending 5 hari yang lalu
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Banyak orang mau mengembangkan nilai uang mereka dengan menginvestasikannya ke sejumlah instrumen mulai dari tabungan, saham, reksa dana, emas hingga kripto.

Namun, ada akibat nan perlu dihitung sebelum mengambil keputusan itu. Sebisa mungkin akibat itu kudu diketahui agar kemauan untuk menginvestasikan duit itu kelak tidak justru malah mendatangkan kerugian.

Perencana Keuangan Finansialku Gede Indra Gautama mengatakan ada perbedaan antara sejumlah akibat produk investasi termasuk asuransi nan perlu diketahui. Ia menyebut faedah nan didapatkan ketika menyimpan duit di asuransi tentu berbeda dengan instrumen investasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelum menempatkan biaya Anda di tabungan alias pun produk investasi, krusial untuk mencari info nan berangkaian dengan reputasi melalui berita-berita nan ada di beragam platform," kata Indra kepada CNNIndonesia.com, Jumat (13/9).

Jika diurutkan, Indra memberikan gambaran produk investasi berisiko rendah hingga tinggi. Berikut urutannya.

1. Rekening tabungan

Ia mengatakan tabungan menjadi instrumen nan paling rendah risikonya. Ia menyebut ini cocok bagi Anda nan baru mulai memikirkan tempat menyimpan uang.

Instrumen ini kondusif lantaran dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Kendati demikian, kembang namalain imbal hasil nan ditawarkan lebih rendah dibandingkan produk finansial lain.

"Walaupun risikonya sangat rendah, perlu diingat kembang nan diperoleh mungkin tidak sebanding dengan inflasi," pesannya.

2. Deposito berjangka

Menurutnya, deposito cocok bagi nan sudah terbiasa menabung dan siap menyimpan duit dalam jangka waktu tertentu.

Risiko dari simpanan berjangka juga terbilang rendah lantaran dijamin LPS. Bahkan instrumen ini memberikan kembang lebih tinggi daripada tabungan biasa.

Namun, konsekuensinya duit Anda tidak bisa diambil sebelum jatuh tempo alias jangka waktu depositonya habis.

3. Emas

Menyimpan duit dalam corak emas kerap dipilih oleh mereka nan perlu investasi bentuk dan mudah. Indra memandang emas dianggap sebagai aset nan kondusif alias safe haven dan nilainya condong stabil, apalagi bisa meningkat dalam jangka panjang lantaran jumlahnya terbatas.

"Risiko dari instrumen ini tentunya nilai nan dapat berfluktuasi. Lalu, ada akibat kehilangan alias pencurian jika emas batangan tidak disimpan di tempat nan aman," wanti-wanti Indra.

4. Reksa dana

Reksa biaya bisa mulai dilirik ketika sudah melek investasi di pasar modal. Risiko instrumen ini terdiversifikasi, meski lebih rendah dibandingkan investasi langsung di pasar modal.

Risiko menyimpan duit di reksa biaya juga bisa dipangkas lantaran dikelola manajer investasi profesional. Selain itu, ada beragam jenis reksa dana, seperti pasar uang; pendapatan tetap; campuran antara deposito, obligasi, saham; dan reksa biaya saham nan bisa disesuaikan dengan profil risiko.

5. Saham

Selain empat tempat menyimpan duit tersebut, Indra menyinggung soal saham blue-chip. Produk ini cocok bagi nan terbiasa berinvestasi di pasar modal dan memahami konsep investasi jangka panjang.

"Keuntungan investasi di instrumen ini tentu potensi pertumbuhan nan tinggi dalam jangka panjang, terutama jika berinvestasi di perusahaan-perusahaan besar dan stabil. Namun, perlu diingat perubahan nilai saham dapat membikin investasi ini paling berisiko dibanding instrumen lainnya," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]

Perkecil risiko

Perencana Keuangan PINA Rista Zwestika menegaskan tidak ada investasi nan sepenuhnya tanpa risiko. Namun, ada nan disebut dengan manajemen risiko.

Ia menyebut tujuan utama manajemen akibat adalah meminimalisir potensi kerugian. Di lain sisi, Anda berkesempatan memaksimalkan potensi keuntungan.

"Dengan pemahaman nan baik tentang akibat dan strategi nan tepat, Anda dapat membikin keputusan investasi nan bijak," ucapnya.

Rista memberikan sejumlah kiat memperkecil risiko, termasuk ketika menempatkan duit di asuransi. Ada tiga langkah utama nan menurutnya krusial untuk diperhatikan.

1. Pahami polis asuransi

Rista berpesan untuk selalu membaca polis asuransi dengan seksama sebelum menandatanganinya

"Pastikan Anda memahami semua ketentuan dan faedah nan ditawarkan," kata Rista.

2. Jangan salah pilih perusahaan

Ia menekankan pentingnya memilih perusahaan asuransi terpercaya, bisa dilihat dari reputasinya nan baik dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

3. Selalu klaim faedah asuransi tepat waktu

Jangan lupa untuk melaporkan dan melengkapi semua arsip nan diperlukan saat klaim.

Sedangkan untuk produk investasi lain, Rista menekankan pentingnya diversifikasi. Misalnya, ketika Anda memilih menyimpan duit di rekening tabungan.

Ia menyarankan jangan hanya meletakkan duit di satu bank. Rista menilai krusial untuk menempatkan duit di beragam produk perbankan dengan tingkat kembang nan berbeda.

Begitu pula saat Anda memilih menyimpan duit dalam corak saham. Ia menegaskan jangan simpan duit tersebut di satu tempat, melainkan kudu disebar ke beragam sektor dan perusahaan.

(ory)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com