BRI Dampingi Klaster Jeruk Semboro Terapkan Pertanian Berkelanjutan

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Desa Semboro nan terletak di Kabupaten Jember, Jawa Timur rupanya menyimpan kisah inspiratif tentang pertanian berkelanjutan. Desa nan dulu dikenal penghasil padi, sekarang menjelma jadi pusat budidaya jeruk berbobot tinggi.

Perubahan ini bermulai dari inisiatif seorang petani nan memandang potensi besar dari buah jeruk di lahannya. Keberaniannya untuk mencoba perihal baru kemudian menginspirasi penduduk desa lainnya.

Bahkan, keberhasilan tersebut mendorong masyarakat untuk turut melakukan budidaya jeruk. Tak butuh waktu lama, nyaris seluruh masyarakat Semboro beranjak ke budidaya jeruk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, mereka pun membentuk Klaster Budidaya Jeruk Semboro. Melalui klaster ini, mereka bisa meningkatkan kualitas produksi, membuka akses pasar nan lebih luas, sampai menjaga stabilitas harga.

"Setelah pertanian buah jeruk dikelola dengan baik dan sukses berbuah, hasilnya menjadi tumpuan ekonomi masyarakat," kata Ketua Klaster Budidaya Jeruk Semboro Imam Sobari dikutip Kamis (12/9).

Salah satu kelebihan Jeruk Semboro adalah rasa nan manis segar dan teksturnya nan khas. Kualitas ini diperoleh melalui proses budidaya nan memperhatikan aspek keberlanjutan.

Di mana petani Semboro memanfaatkan limbah organik dari proses produksi jeruk sebagai pupuk kompos, sehingga mengurangi penggunaan pupuk kimia dan menjaga kesuburan tanah.

Memiliki komitmen dalam mendukung penguatan sektor pertanian di Indonesia, BRI pun menjadi mitra strategis bagi para petani Jeruk Semboro.

Melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), petani jeruk Semboro mendapatkan support permodalan nan mudah dan terjangkau.

Tak hanya menyalurkan pinjaman, BRI juga melakukan pemberdayaan diantaranya dengan memperkenalkan transaksi menggunakan BRImo dan QRIS.

Transaksi digital dapat meningkatkan efisiensi dan memberikan rekam jejak finansial nan jelas nan bakal membantu petani dalam mengelola finansial mereka dengan lebih baik.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa Klaster Usaha merupakan pemberdayaan kepada golongan upaya nan terbentuk berasas kesamaan upaya dalam satu wilayah, sehingga tercipta keakraban dan kebersamaan dalam peningkatan maupun pengembangan upaya para anggotanya.

Hingga akhir Juli 2024 tercatat BRI telah mempunyai 31.488 klaster upaya nan tergabung dalam program Klasterku Hidupku. BRI juga telah menyelenggarakan 2.184 training dalam program Klasterku Hidupku tersebut.

Supari menambahkan bahwa program Klasterku Hidupku menjadi salah satu corak strategi nan mengutamakan pada pemberdayaan.

"Secara umum, strategi upaya mikro BRI di 2024 bakal konsentrasi pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank nan berkomitmen kepada pelaku UMKM telah mempunyai kerangka pemberdayaan nan dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi," ujar Supari.

(inh)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com