Bos Indodax Duga Platform Diretas Hacker Terafiliasi Korea Utara

Sedang Trending 5 hari yang lalu

CNN Indonesia

Sabtu, 14 Sep 2024 08:52 WIB

Bos Indodax menduga platformnya diretas hacker terafiliasi Korut, nan menargetkan crypto exchange dengan likuiditas besar. Bos Indodax Oscar Darmawan buka bunyi usai platform diretas hacker. Foto: CNN Indonesia/Lavinda

Jakarta, CNN Indonesia --

Bos Indodax, Oscar Darmawan, menduga platform mereka diretas oleh golongan hacker nan terafiliasi dengan Korea Utara.

"Berdasarkan kajian dari salah satu crypto security agency terkemuka bumi nan membantu kami, saat ini terindikasi bahwa serangan ini terafiliasi dengan DPRK (Korea Utara)," kata Oscar kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (14/9).

"Kami menyadari bahwa ini adalah ancaman dunia nan serius. Oleh lantaran itu, kami telah berkoordinasi dengan Cyber Mabes Bareskrim Polri untuk menangani kejadian ini dengan sigap dan efektif," tegasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oscar mengatakan serangan hacker terafiliasi Korut itu tak hanya menyasar Indodax. Ia menyebut sudah cukup banyak crypto exchange dunia lain nan juga diretas.

Ia mengatakan sasaran golongan ini adalah crypto exchange dengan likuiditas besar dan bertaraf global.

Oleh lantaran itu, Oscar menegaskan Indodax tengah melakukan maintenance sejak 11 September 2024. Ini diklaim sebagai pencegahan, ialah melindungi sistem Indodax serta membikin biaya member tetap kondusif dan terlindungi.

"Kami berbareng beberapa world-class cybersecurity consulting sedang melakukan peninjauan menyeluruh terhadap seluruh prasarana Indodax untuk memastikan tidak ada lagi exploit alias backdoor di dalam sistem," tuturnya.

"Setelah perihal ini bisa dikonfirmasi maka kami bakal segera membuka akses platform kepada publik. Hal ini untuk memastikan aset member tetap kondusif dan tidak ada kejadian serupa," janji Oscar.

Seluruh proses pengecekan saldo dan aset diklaim sudah rampung, di mana semuanya dalam kondisi aman. Bos Indodax itu menjamin saldo aset mata uang digital dan rupiah di akun setiap member tetap kondusif 100 persen.

Ia merinci total kelolaan aset mata uang digital Indodax saat ini lebih dari Rp11,5 triliun. Oscar menegaskan Indodax juga sudah berkoordinasi dengan regulator, ialah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Kami telah menginformasikan bahwa seluruh aset member aman. Begitu proses maintenance selesai, member dapat kembali melakukan transaksi seperti biasa tanpa gangguan termasuk deposit, transfer dan penarikan aset tanpa kendala," tandasnya.

Sebelumnya, platform Indodax nan diretas diduga mengakibatkan kerugian Rp335 miliar. Ini disebut imbas transaksi terlarangan di platform tersebut.

(skt/dna)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com