Bahlil Gandeng Ahli Geologi Tentukan Jatah Tambang Muhammadiyah

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

CNN Indonesia

Kamis, 12 Sep 2024 20:08 WIB

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menggandeng mahir pengetahuan bumi untuk menetapkan letak tambang batu bara jatah Muhammadiyah. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menggandeng mahir pengetahuan bumi untuk menetapkan letak tambang batu bara jatah Muhammadiyah. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia bakal melibatkan mahir pengetahuan bumi untuk menetapkan letak lahan tambang batu bara yang kelak dikelola oleh Muhammadiyah.

Ia memastikan bakal memberikan letak tambang terbaik untuk dikelola oleh Muhammadiyah dari lahan tambang jejak Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B).

"Kan kita kudu kasih nan terbaik, bos. Ini bukan seperti matematika satu tambah satu, dua. Saya panggil (ahli) geologi, baru saya cek. Jangan kita kasih nan tidak pas," ujar Bahlil di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun tetap mengkaji pemberian lahan jejak tambang PT Adaro Energy Indonesia Tbk alias PT Arutmin Indonesia (Arutmin) untuk organisasi keagamaan tersebut.

Namun, dia belum bisa merinci berapa luas lahan nan bakal diberikan kepada Muhammadiyah. Bahlil juga belum bisa membocorkan berapa kandungan batu bara di lahan tersebut.

Muhammadiyah menjadi salah satu organisasi keagamaan nan mendapat Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain Muhammadiyah, Jokowi juga memberikan IUPK kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Berbeda dari Muhammadiyah, PBNU sudah menerima lahan kelola tambang dari Jokowi. Ormas keagamaan itu bakal menggarap lahan tambang batu bara seluas 26 ribu hektare pada Januari 2025 mendatang.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan izin nan didapat organisasinya berada di lahan tambang jejak milik Kaltim Prima Coal (KPC). Mengutip website golongan perusahaan milik Grup Bakrie, KPC merupakan salah satu perusahaan nan berada di bawah naungan mereka.

"Lokasinya Di Kalimantan Timur, eks KPC (Kaltim Prima Coal) relinquish dari KPC. Luasannya 26 ribu hektare," kata Gus Yahya usai berjumpa Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta.

[Gambas:Video CNN]

(del/pta)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com