tim | CNN Indonesia
Jumat, 22 Nov 2024 08:45 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta mencatat jumlah korban pemutusan hubungan kerja (PHK) di Jakarta mencapai 14.501 orang sejak awal tahun hingga November ini.
Kepala Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) Provinsi DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan PHK paling banyak terjadi di sektor padat karya seperti industri garmen.
"Ya kebanyakan di sektor padat karya. nan jelas nan tetap oke sih, sektor industri makanan dan minum, kemudian sektor nan otomotif tetap oke," kata Hari di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, dikutip detikcom, Kamis (21/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari mengatakan pihaknya terus mengupayakan agar tenaga kerja nan kena PHK bisa mendapatkan lagi pekerjaan. Salah satunya melalui training hingga penyelenggaraan job fair.
Karyawan nan dilatih katanya juga bisa beranjak ke industri nan tetap stabil seperti otomotif. Setelah dilatih dan mendapatkan skill hingga sertifikat, tenaga kerja diharapkan bisa bekerja kembali.
"Tentunya jika dulu dia selaku nan di-PHK, pada saat dia di padat karya, di garmen gitu ya, kita bisa latih melalui apakah saya mau jadi beranjak ke otomotif, apakah pendingin, nah kelak kita latih," katanya.
Kemnaker mencatat sudah ada 64.288 tenaga kerja nan jadi korban PHK di Indonesia. Jakarta menjadi provinsi paling banyak mengalami PHK sekitar 14.501 tenaga kerja. Kemudian Jawa Tengah sebanyak 12.492 tenaga kerja dan Banten sebanyak 10.702 tenaga kerja.
[Gambas:Video CNN]
(fby/agt)