Ahok Buka-bukaan Cara Agar Semua Warga Bisa Terlayani BPJS Kesehatan

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama namalain Ahok mengungkap kiat agar seluruh penduduk terlayani jadi peserta BPJS Kesehatan sehingga bisa mendapat pelayanan kesehatan.

Hal tersebut diungkapkan saat menjawab pertanyaan gimana langkah penduduk dengan BPJS Kesehatan cuma-cuma mendapat pelayanan nan baik.

Ia mulanya bercerita pengalamannya saat menjadi bupati Belitung Timur. Kala itu, dia ingin setiap orang berkuasa mendapatkan akomodasi kesehatan dengan Kartu Askeskin nan dikelola PT Askes, perusahaan pendahulu BPJS Kesehatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, realitanya di lapangan rupanya tidak semua orang mendapatkan kartu tersebut.

"Lalu kami berpikir, pas jadi bupati, itu saya membikin sebuah perjanjian dengan PT Askes, semua masyarakat bisa ditanggung. Saya (pemerintah daerah) bayar 50 persen, asal masuk kelas 3. Bagaimana pun caranya," ungkap Ahok dikutip dari tayangan Youtube Panggil Saya BTP, Jumat (17/5).

Hal nan sama pun dia terapkan saat memimpin DKI Jakarta. Ia mengungkap kala itu DPR menentukan seluruh penduduk kudu bisa mendapatkan perawatan rumah sakit di kelas 3.

Ahok bercerita saat itu dia percaya masyarakat Jakarta kategori ekonomi menengah ke atas tidak bakal mau ditempatkan di kelas 3 jika tidak terpaksa.

"Hanya di Jakarta, pembagiannya bagaimana? Tentu bisa ada juga nan kosong, nan bolong. Di situlah rumah sakit, RSUD, termasuk kecamatan, itu kudu bisa mendata. Kalau memang mau masuk kelas 3, ya sudah kasih saja," jelas Ahok lebih lanjut.

Persoalan pun tak selesai di situ. Meskipun iuran BPJS Kesehatannya gratis, dia menemukan penduduk miskin tetap saja tidak bisa mendapat jasa kesehatan di rumah sakit.

Pasalnya, orang nan menunggu pasien nan dirawat di RS juga memerlukan biaya untuk transportasi dan konsumsi.

"Orang nan ekonominya kurang baik itu, nan jaganya butuh duit makan, butuh transport, itu nan saya belajar dari Belitung Timur. Banyak orang minta pulang lantaran enggak punya duit lagi," kata dia.

Dengan pengalaman itu, Ahok mengubah Puskesmas kecamatan menjadi rumah sakit umum kecamatan agar lebih dekat dengan pemukiman warga. Hal itu dengan angan tidak ada orang-orang sakit tercecer tanpa dirawat.

Ahok juga bercerita dia sempat membikin klinik di pasar-pasar dengan upaya agar wanita nan berdagang hingga nan sering shopping di pasar tidak terkendala untuk mengecek kesehatannya.

"Di situlah, kita membikin klinik-klinik di pasar-pasar itu, agar perempuan-perempuan itu bisa kita cek. Apalagi, tentang bahaya, kanker, rahim, itu kudu dilakukan di sana termasuk vaksin, cek tensi, semua ada di pasar sehingga bakal mempermudah. Jadi konsep kesehatan nan kita lakukan itu adalah kita mau sebanyak mungkin orang datang," ujar Ahok.

Kemudian, dia juga sempat membikin program 'Ketuk Pintu Melayani dengan Hati'. Dengan program itu, master dan perawat di Puskesmas wajib mengunjungi semua rumah untuk mendata status kesehatan setiap masyarakat.

"Biar kadang-kadang orang hanya butuh infus, kenapa enggak perawat nan datang ke rumah mereka untuk memasangkan infus. Besok alias sore datang lagi. Daripada mereka dipaksa datang dengan ongkos kudu dengan mobil datang ke Puskesmas," tutur Ahok lebih lanjut.

"Dengan info seperti ini kita harapkan BPJS makin ke depan, makin baik. Sehingga Jakarta waktu itu kami putuskan tidak boleh menjalankan Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah) sendiri. Karena ini kudu menjadi model nasional," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

(del/pta)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com