Jakarta, CNN Indonesia --
Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5 persen pada 2024 dan 2025.
Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga mengatakan ekonomi Indonesia tetap tumbuh di tengah akibat dunia termasuk akibat kenaikan suku kembang dunia dan ketegangan geopolitik.
"Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) diproyeksikan sebesar 5 persen pada tahun 2024 dan 2025, dan tingkat inflasi sebesar 2,8 persen pada kedua tahun tersebut," kata Jiro, dikutip Antara, Selasa (22/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertumbuhan ekonomi Indonesia, sambungnya, didorong oleh kuatnya konsumsi swasta, shopping prasarana publik, dan peningkatan investasi secara bertahap.
Jiro mengatakan peningkatan investasi dan konsumsi tak terlepas dari momen Pemilu 2024 nan meningkatkan kepercayaan bumi usaha. Namun, di lain sisi, depresiasi rupiah nan terus-menerus dapat mendorong Bank Indonesia (BI) untuk memperketat likuiditas sehingga memberikan akibat negatif terhadap permintaan domestik.
Selain itu, kontribusi ekspor terhadap aktivitas perekonomian juga menurun lantaran permintaan dunia melemah imbas ketegangan geopolitik. Ditambah lagi tingginya suku kembang Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed dan perubahan suasana nan turut mengganggu rantai nilai dunia dan memperburuk kondisi perdagangan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2024 sebesar 5,11 persen secara tahunan (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan kuartal I 2023, nan sebesar 5,04 persen.
Ini menjadi pertumbuhan ekonomi kuartal I tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Bila dilihat ke belakang, pertumbuhan ekonomi kuartal I pada 2019 sebesar 5,06 persen. Lalu ambruk pada 2020 menjadi 2,97 persen imbas pandemi. Kemudian, pada 2021 turun lebih dalam menjadi 0,69 persen.
Namun, pada kuartal I 2022, ekonomi Tanah Air mulai bangkit dengan tumbuh 5,02 persen dan pada 2023 naik tipis dengan pertumbuhan 5,04 persen.
[Gambas:Video CNN]
(fby/sfr)