CNN Indonesia
Rabu, 30 Okt 2024 19:56 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani mengingatkan pemerintah soal banyaknya kasus PHK nan menimpa pekerja Indonesia belakangan ini.
Peringatan dia berikan usai menemui Menko Perekonomian Airlangga Hartarto membahas nasib raksasa tekstil Sri Rejeki Isman namalain Sritex usai diputus pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang pekan lalu, Rabu (30/10) petang.
Shinta meminta pemerintah segera meminimalisir pemicu PHK nan bisa membahayakan ekonomi Indonesia, terutama di awal masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami hanya ingatkan bahwa memang saat ini kondisi terutama PHK dan lain-lain itu saja bakal sangat mempengaruhi. Jadi kami harapkan bahwa bakal bisa diminimalisasi unsur-unsur seperti PHK nan besar seperti ini," katanya di Kantor Kemenko Perekonomian.
Peringatan dia berikan lantaran Sritex merupakan perusahaan nan besar dan punya sejarah panjang. Ia menambahkan perhatian tak hanya diminta pengusaha mengenai Sritex saja, tapi perusahaan padat karya lain.
Shinta menambahkan sudah memberikan masukan kepada pemerintah mengenai langkah mengatasi masalah nan menimpa Sritex dan industri lain. Namun, dia enggan merinci masukan tersebut.
"Kita sekarang hanya mencoba jangan sampai peningkatan daripada PHK ini kan nan sekarang kita jaga. Makanya kenapa kita sekarang juga terus memberikan masukan dari industri padat karya. Kan kita tidak mau sesuatu nan jelek terjadi," katanya.
Sritex saat ini memang sedang terlilit masalah. Beberapa waktu lalu, Pengadilan Niaga Semarang memutus raksasa tekstil itu pailit.
Sebelum keputusan pailit itu keluar, keahlian Sritex memang tengah terseok-seok.
Sebelum putusan ini pun, Sritex sempat tenggelam lantaran terlilit utang nan menggunung. Hingga Juni 2024, total utang Sritex mencapai US$1,6 miliar alias Rp25,1 triliun (kurs Rp15.735 per dolar AS).
Masalah itu pun dikhawatirkan berakibat ke pekerja.
[Gambas:Video CNN]
(ldy/agt)