CNN Indonesia
Sabtu, 04 Mei 2024 09:15 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, pemerintah bakal melakukan impor beras sebanyak 3,6 juta ton. Impor kali ini dilakukan untuk mencegah kelangkaan nan bisa terjadi di tengah cuaca ekstrem.
"Tentu itu [impor beras] untuk persiapan lantaran ada perubahan iklim, cuaca ekstrem. Kita sudah [suhu] 34 derajat. Kan, biasanya di 32 [derajat Celcius]," kata Zulhas saat meninjau Rumah Pemotongan Daging dan Unggas di area Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu (4/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Impor beras ini, kata dia, dilakukan agar stok beras tetap kondusif saat cuaca ekstrem berlangsung.
Zulhas juga mengatakan, segala antisipasi bakal terus dilakukan agar cuaca ekstrem tidak memengaruhi beragam nilai sembako.
"Semua ini sudah kita hitung, kita perhatikan agar sembako tersedia dan nilai tetap stabil," kata dia.
Perum Bulog juga sebelumnya memastikan bahwa pihaknya bakal melakukan impor beras meski panen raya pada Maret-Mei 2024 berlangsung. Namun, impor itu bakal dilakukan secara hati-hati dengan memperhatikan stok, terutama di wilayah sentra produksi.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan supplier. Ia pun bakal mengelola proses masuknya beras impor untuk daerah-daerah nan belum terjangkau.
"Kami sedang memperhatikan daerah-daerah nan nonsentra produksi, pelabuhan-pelabuhan nan jauh dari sentra produksi, itu kami fokuskan," kata Bayu di Jakarta, Jumat (3/5).
(tst/asr)