Kang Ace saat memberikan pengarahan pada aktivitas Silaturahmi dan Pembekalan kepada organisasi Himpunan Wanita Karya (HWK)
Bandung, SekitarKita.id – Tubagus Ace Hasan Syadzily Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, minta organisasi Himpunan Wanita Karya (HWK) agar dapat terdepan mendorong kepala wilayah agar mempunyai keberpihakan perspektif kelamin dalam setiap kebijakan pembangunannya.
Sehingga dengan demikian dari perihal tersebut dapat memberikan kesempatan nan setara kepada wanita untuk mendapatkan perlakuan nan adil. Termasuk juga dengan akses untuk memperoleh faedah dan berperan-serta dalam pembangunan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Tubagus Ace Hasan Syadzily nan berkawan disapa Kang Ace ini saat memberikan pengarahan pada aktivitas Silaturahmi dan Pembekalan.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Yang bertemakan ‘Peran HWK dalam Mensukseskan Pilkada di Jawa Barat’ nan diselenggarakan DPD HWK Provinsi Jawa Barat di Kantor DPD Partai Golkar Jabar, JI. Maskumambang Kota Bandung, Jumat (17/5/2024).
Menurut Kang Ace, bahwa HWK adalah organisasi nan krusial dan strategis bagi Partai Golkar terlebih dalam menghadapi agenda politik ialah Pilkada serentak nan bakal berjalan pada 27 November 2024 nan bakal datang.
“Karena itu HWK tentu saja kudu menjadi bagian dalam tugas menyempurnakan kemenangan Pemilu 2024 ini dimana Partai Golkar di Jawa Barat dan Nasional memperoleh kemenangan nan cukup signifikan,” papar Kang Ace.
Hadir dalam aktivitas tersebut antara lain Ketua HWK Jawa Barat, Sri Kusumawardhani, Bendahara Umum DPD Partai Provinsi Jawa Barat, Metty Triantika, Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jabar Bidang Pemenangan Pemilu, Rahmat Sulaeman,
Kemudian Ketua KPPG Jawa Barat, Cucu Sugyati, Ketua DPD Pengajian Al-Hidayah Jabar, Titin Sumekar, Tokoh Perempuan Golkar Tetty Kadi dan sejumlah pengurus lainnya termasuk para Ketua HWK Kabupaten Kota se-Jawa Barat.
Pada kesempatan itu, Kang Ace, mengapresiasi aktivitas nan dilakukan HWK Jabar selama ini sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pemenangan Partai Golkar di Jawa Barat.
Pihaknya juga sangat berterima kasih lantaran sekarang Golkar telah menjadi magnet politik bagi partai-partai lain termasuk para tokoh atas kemenangan tersebut.
“Kita berterima kasih dalam posisi hari ini, Partai Golkar telah menjadi magnet politik. Kemarin-kemarin kita menerima kunjungan dari Partai Demokrat, PAN, PSI dan lain-lain, apalagi PDIP juga telah berjamu ke Partai Golkar. Itu semua terjadi lantaran kita menang sehingga menjadi magnet bagi orang lain,” ungkap Kang Ace.
Namun Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI berpesan, kenaikan bunyi secara signifikan baik DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten Kota di Jawa Barat dengan memperoleh bunyi terbesar di 9 Kabupaten Kota, tidak boleh membikin kader menjadi takabur.
Tetapi justru kudu mendorong pada politik nan lebih substantif. Yakni politik nan memperjuangkan nilai-nilai amal serta kemaslahatan menjadi kebijakan publik.
“Mendorong politik subtansi adalah langkah nan kudu kita tempuh. Kita kudu mengetahui kultur Jawa Barat nan religius dalam melakukan pendekatan pembangunan sosial ekonomi, misalnya. Termasuk di dalamnya tentang penempatan perspektif gender,” ujar Kang Ace.
Disebutkannya, perspektif kelamin dalam permbangunan kudu ditempatkan dalam proporsinya. Sebab kelamin bukan semata-mata dalam perspektif jenis kelamin. Ia menyebut, pada prinsipnya laki-laki dan wanita adalah sama dan setara.
“Sebab bisa saja ada wanita tapi perspektifnya maskulin. Kepala wilayah wanita tapi tidak femenin, tidak memikirkan nomor kematian ibu dan peningkatan gizi anak dalam kebijakan pembangunannya,” sebut Kang Ace.
Sebab itu kata dia, HWK kudu bisa mendorong kepala wilayah dimanapun untuk bisa mendorong perspektif kelamin ini ada dalam kebijakannya.
“Tidak boleh ada lagi stanting. Tidak boleh ada ibu-ibu nan mengalami kesulitan untuk mendapatkan akomodasi kesehatan saat mengandung dan melahirkan, tidak boleh ada lagi anak-anak nan kekurangan gizi. Ayo kita bangun kemaslahatan bangsa melalui usaha-usaha dan karya nan kita lakukan,” tambahnya.
Kang Ace berambisi HWK Kabupaten Kota juga bisa mendukung calon kepala wilayah dengan tidak diberikan cek kosong. “Mereka kudu dikasih agenda-agenda terutama mengenai dengan agenda kepentingan pembangunan kaum wanita seperti akses wanita terhadap kesehatan, pendidikan dan bumi usaha.
“Mimpi saya tidak ada lagi di Jawa Barat ini wanita nan kesusahan dalam melahirkan lantaran biaya, anak-anak kekurangan gizi. Nanti ada program makan cuma-cuma lantaran tetap banyak anak-anak nan kesulitan mendapat akses terhadap makanan nan bergizi.
Ini bisa diselesaikan jika kita bisa mendorong lahirnya kebijakan politik dari para pemimpin politik seperti para kepala daerah. Karena itu Pilkada kita kudu menang,” papar Kang Ace disambut riuh hadirin.*