Liputan6.com, Jakarta - Federasi Sepak Bola Nigeria (NFF) memboikot pertandingan kualifikasi Piala Afrika 2024 melawan timnas Libya yang semestinya bergulir Selasa (15/10/2024). Mereka mengambil keputusan sebagai pembalasan atas perlakuan Libya.
Pemain timnas Nigeria sempat tertahan selama 12 jam di Bandara Al Abraq, Labraq, saat melakoni laga tandang.
Dilansir dari ESPN, NFF keluarkan pernyataan resmi mengenai kejadian nan merugikan Super Eagles. "Delegasi Nigeria tetap berada di Bandara Al Abraq setelah mendarat dari 12 jam sebelumnya," tulis pernyataan tersebut.
Kemudian, NFF juga mengatakan bahwa maskapai ValueJet nan membawa skuad didikan Jose Peseiro tersebut justru mendarat di Labraq nan cukup jauh dari letak pertandingan di Benghazi. Di sana rombongan juga tidak mempunyai akses kebutuhan dasar seperti makanan dan minuman.
"Maskapai penerbangan ValueJet bertindak begitu asing dan berbahaya, membawa kami ke sebuah airport mini jauh dari Benghazi," lanjutnya.
Nigeria Memilih Pulang Ketimbang Ladeni Libya
Insiden nan menyantap waktu lebih dari belasan jam tersebut menyebabkan para pemain dan pihak timnas Nigeria kebingungan. Tidak ada pihak hotel atau perwakilan Federasi Sepak Bola Libya nan mengurus kehadiran The Super Eagles.
Oleh lantaran itu, NFF mengabarkan ada sejumlah pemain alami kelelahan di bandara..
"Para pemain dan pihak tim nan kelelahan dibuat bingung lantaran Federasi Sepak Bola Libya kandas untuk mengirim resepsionis dan kendaraan untuk membawa delegasi Nigeria dari airport ke hotel, nan dikatakan berjarak tiga jam dari Benghazi," kata NFF.
Maka dari itu, NFF mengambil keputusan untuk membawa timnas Nigeria kembali ke rumah. Pilihan tersebut juga adalah hasil keputusan dari para pemain Nigeria.
"Para pemain sudah memutuskan untuk tidak bermain di laga tersebut. Pihak NFF juga telah membikin rencana untuk memulangkan tim," ujarnya.
Pembelaan Federasi Sepak Bola Libya
Mengenai kejadian tersebut, Federasi Sepak Bola Libya (LAFF) berikan klarifikasinya. LAFF sebut bahwa apa nan terjadi pada timnas Nigeria bukanlah perihal nan direncanakan sebelumnya.
"Kami menyampaikan segala rasa hormat kami kepada rekan-rekan di Nigeria dan mau memastikan bahwa apa nan terjadi pada penerbangan bukanlah niat kami," ujar LAFF.
Selain itu, LAFF juga menyangkal spekulasi mengenai adanya dugaan sabotase terhadap The Super Eagles. "Kami menolak semua dugaan nan menyebut adanya sabotase dalam kejadian ini. Kami minta kesalahpahaman nan terjadi dapat diselesaikan dengan baik," lanjutnya.
Saat ini, Nigeria duduk di ranking pertama Grup D kualifikasi Piala Afrika 2025 dengan raihan 7 poin. Benin berada di posisi kedua dengan koleksi 6 angka. Rwanda menempati ranking ketiga dengan 2 poin dan Libya di dasar klasemen lantaran baru mendulang satu nilai.