tim | CNN Indonesia
Selasa, 05 Nov 2024 20:46 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono mengatakan Bulog bakal diubah menjadi badan otonom nan berada langsung di bawah presiden. Dengan begitu, Bulog tidak bakal lagi berstatus sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Nanti Bulog jadi lembaga pemerintahan lainnya, di bawah presiden. Enggak (berstatus BUMN lagi) dong," katanya di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11).
Menurutnya, Bulog bakal sama seperti Badan Gizi Nasional nan berada langsung di bawah presiden. Ia pun membantah berita bahwa Bulog bakal berada di bawah Kementerian Pertanian (Kementan).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kurang lebih (seperti Badan Gizi). Saya tidak ada perintah (di bawah Kementan). Saya diminta Pak Presiden menyiapkan transformasi kelembagaan," katanya.
Menurutnya, transformasi Bulog nantinya bakal diatur dalam Keputusan Presiden (Keppres).
Wahyu bercerita dia memang diminta unik oleh Prabowo untuk memimpin BUMN pangan tersebut, menggantikan posisi Bayu Krisnamurthi. Pada 28 Agustus lalu, dia ditelepon Prabowo nan saat itu tetap menjadi presiden terpilih.
"Pak Prabowo secara unik telepon saya 28 Agustus, Mas Wahyu masuk Bulog, benerin semua. (Saya bilang) 'siap presiden terpilih'," kata Wahyu.
Ia mengatakan Prabowo memberikannya tugas untuk menyukseskan swasembada pangan. Apalagi Wahyu pernah menjabat sebagai kepala operasional Bulog.
"Saya diminta Pak Presiden Prabowo jika konkretnya persiapan transisi secara unik saya diperintahkan 'Mas Wahyu, transformasi kelembagaan Bulog. Mas Wahyu pernah kepala operasional, tugas unik swasembada pangan'," imbuhnya.
Wahyu memang bukanlah orang baru di lingkungan BUMN. Ia pernah menempati posisi Direktur Utama Asabri pada 2020. Pada 2017-2020, dia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero). Jabatan terakhir sebelum diangkat menjadi kepala utama Asabri.
Lalu, pada 2016-2017, dia juga pernah menjabat sebagai Direktur SDM dan Umum Perum Bulog. Di mana, sebelumnya, pada 2015-2018 dia ditetapkan sebagai Komisaris Utama PT Jasa Prima Logistik (JPL) Bulog.
Pria kelahiran 17 Oktober di Magelang ini juga pernah menjadi Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog pada 2015-2016, dan tercatat juga sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia pada 2014-2015.
[Gambas:Video CNN]
(fby/pta)