Karyawan Boeing Akhiri Mogok Kerja usai Sepakat Gaji Naik 43 Persen

Sedang Trending 4 jam yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Ribuan pekerja Boeing akhirnya mengakhiri mogok kerja yang berjalan selama tujuh pekan usai menyetujui tawaran kenaikan penghasilan dari perusahaan.

Hal itu mengakhiri mogok kerja terlama dan termahal di Amerika Serikat (AS) selama lebih dari dua dasawarsa terakhir.

Dalam pemungutan bunyi nan dilakukan Senin (4/11) lalu, 59 persen personil serikat pekerja International Association of Machinists (IAM) setuju menerima kesepakatan dengan kenaikan penghasilan nan signifikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Asosiasi Internasional Ahli Mesin dan Pekerja Dirgantara (IAM) lokal terbesar di Boeing, Jon Holden, menyebut kesepakatan ini sebagai pencapaian krusial bagi para pekerja.

"Saya bangga dengan personil kami. Ini adalah kemenangan besar. Mereka telah meraih banyak perihal dan siap untuk kembali bekerja," ujar Holden.

Ia menambahkan banyak personil nan merasa siap untuk mengakhiri tindakan mogok dan kembali ke pekerjaan mereka.

Dalam kesepakatan baru ini, Boeing memberikan kenaikan penghasilan langsung sebesar 13 persen untuk para pekerja, nan bakal diikuti dengan kenaikan 9 persen setiap tahun selama dua tahun berikutnya, dan tambahan 7 persen di tahun keempat.

Secara total, pekerja bakal menerima kenaikan penghasilan lebih dari 43 persen selama masa kontrak.

Selain itu, mereka juga menerima bingkisan ratifikasi sebesar US$12 ribu alias senilai Rp188,7 juta (perkiraan kurs Rp15.730 per dolar AS), nan sebagian bisa dimasukkan ke dalam akun pensiun 401(k) mereka.

Namun, di kembali kesepakatan tersebut, rumor mengenai pengembalian program pensiun tradisional tetap menjadi sumber kekecewaan bagi sebagian pekerja.

Para pekerja sebelumnya kehilangan akses ke rencana pensiun faedah pasti (defined benefit plan) pada 2014, dan meskipun Boeing meningkatkan kontribusi ke akun pensiun individu, perusahaan tetap menolak untuk mengembalikan program pensiun lama nan sebelumnya diinginkan oleh para pekerja.

"Banyak dari personil kami tetap berjuang untuk mengembalikan pensiun. Ini adalah perjuangan nan sah," ujar Holden, menyoroti sekitar 41 persen dari personil serikat tetap menolak tawaran tersebut lantaran masalah ini.

CEO Boeing Kelly Ortberg menyambut baik kesepakatan nan dicapai. Ia juga meyakinkan perusahaan siap melangkah maju berbareng para pekerja.

"Meskipun beberapa bulan terakhir susah bagi kita semua, kita adalah bagian dari tim nan sama. Kami hanya bisa maju dengan mendengarkan dan bekerja bersama," ungkapnya.

Mogok kerja nan melibatkan sekitar 33 ribu pekerja ini memberikan akibat signifikan bagi Boeing dan industri penerbangan.

Kerugian Boeing diperkirakan mencapai US$6,5 miliar alias senilai Rp102,2 triliun akibat terhentinya produksi pesawat selama mogok kerja berlangsung, dan lebih dari US$11,5 miliar alias setara dengan Rp180,8 triliun bagi perekonomian AS secara keseluruhan.

Mogok kerja ini juga berakibat pada banyak pemasok Boeing di seluruh Amerika Serikat nan kudu menghentikan produksi sementara.

Selain itu, industri penerbangan juga mengalami akibat langsung dari tertundanya pengiriman pesawat baru ke maskapai.

Perusahaan tidak hanya menunda produksi jet penumpang 737 Max, tetapi juga menunda pengiriman pesawat kargo, nan menjadi sumber pendapatan utama perusahaan.

Akibatnya, banyak maskapai kudu menghadapi keterlambatan dalam agenda penerimaan armada baru mereka, nan semakin memperpanjang masalah produksi dan kualitas nan dihadapi Boeing.

Dengan kesepakatan ini, para pekerja bakal mulai kembali bekerja pada Rabu mendatang, di mana Ortberg berjanji berupaya membangun kembali hubungan dengan serikat pekerja dan meningkatkan keahlian perusahaan.

[Gambas:Video CNN]

(lau/sfr)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com