CNN Indonesia
Rabu, 05 Jun 2024 11:21 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan akibat perang jual beli antara Amerika Serikat (AS) dan China sangat besar. Sebab, produk nan dibatasi mencapai ribuan jenis.
Menurutnya, ini menjadi salah satu kondisi dunia nan kudu diwaspadai oleh Indonesia dalam menjalankan perekonomian. Apalagi keduanya adalah mitra jual beli utama.
"Pada 2023, 3.000 trade restriction diberlakukan dan nilainya nggak kaleng-kaleng," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Badan Anggaran, Selasa (4/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara rinci, Ani sapaan akrabnya mengatakan pada 2019, awal mula terjadinya perang dagang, pembatasan hanya dilakukan untuk 982 jenis barang. Namun, pada 2021 melonjak menjadi 2.491 jenis.
Lalu, pada 2022 melonjak jadi lebih besar lagi menjadi 2.845 jenis barang, dan 2023 menjadi 3.000 jenis barang. Pembatasan diperkirakan bakal meningkat lagi tahun ini.
"Kalau seperti tarif nan diberlakukan oleh pemerintah Biden ke produk EV China, itu 4 kali lipatnya. Artinya mencapai 100 persen tarif diberlakukan dan pasti menimbulkan disrupsi," jelasnya.
Ani mengatakan itu baru satu permasalahan, tetap banyak kondisi geopolitik dunia nan kudu diwaspadai. Misalnya, kebijakan suku kembang AS, perang Iran-Israel hingga perang Israel-Hamas.
"Sekarang menjadi praktik nan normal. Semua negara memberlakukan industrial policy untuk men-secure (mengamankan) keamanan ekonomi dan industrinya masing-masing," pungkasnya.
[Gambas:Video CNN]
(ldy/sfr)