CNN Indonesia
Selasa, 04 Jun 2024 19:40 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Keuangan Sri Mulyani menargetkan defisit anggaran pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bakal berada di level di bawah 3 persen alias tetap terjaga kondusif sesuai dengan UU Keuangan Negara.
Hal ini tertuang dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
"Defisit APBN dirancang 2,45 persen sampai 2,82 persen," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna, Selasa (4/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini sekaligus menanggapi permintaan Fraksi PDI-P pada rapat Paripurna sebelumnya nan meminta defisit anggaran disusun menuju 0 persen pada 2025.
Ia menekankan defisit tersebut disusun dengan mempertimbangkan seluruh program shopping dan pendapatan nan telah dirancang pada tahun depan. Seperti konsumsi pemerintah dan investasi nan diperkirakan tumbuh 4,7 persen sampai 5,2 persen.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi ditargetkan bisa mencapai 5,1 persen sampai 5,5 persen, di mana motor penggerak utamanya, konsumsi rumah tangga diharapkan bisa tumbuh 5 persen sampai 5,2 persen.
"Hal ini didukung oleh terus dijaganya daya beli masyarakat lewat pengendalian inflasi," jelasnya.
Menurutnya, sasaran perekonomian memang cukup ambisius namun tetap realistis. Sesuai dengan rencana nan disusun untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
"Dengan kualitas dan inklusivitas nan perlu diperbaiki terus untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi, kontribusi dari produktivitas kudu ditingkatkan. Ini dapat diperoleh lewat investasi SDM dan transformasi ekonomi agar menciptakan nilai tambah nan semakin tinggi dalam perekonomian nasional," pungkasnya.
[Gambas:Video CNN]
(ldy/pta)